Sakralnya Siraman Luna Maya Jelang Nikah dengan Maxime di Bali

Luna Maya Menjalani Prosesi Siraman di Bali - Foto YouTube/TSMedia--
Siraman bukan hanya tradisi menjelang pernikahan akan tetapi juga simbol pembersihan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki kehidupan baru.
Dalam budaya Jawa dan Bali, prosesi ini mengandung makna filosofis yang dalam: menyucikan hati, melepas masa lalu, dan menyambut masa depan yang lebih baik.
Dalam kasus Luna, setiap tetes air yang membasahi tubuhnya pada saat siraman bukan hanya membawa kesegaran, tetapi juga membawa jejak kenangan, harapan, dan restu dari orang-orang yang paling berarti dalam hidupnya.
BACA JUGA:Sinar Matahari Pagi Bantu Atasi Lelah Meski Tidur Sudah Cukup
Permintaan Privasi dan Ucapan Terima Kasih
Menjelang hari pernikahan yang akan digelar pada Rabu (7/5/2025) di Ubud, Luna Maya dan Maxime memilih untuk tetap menjaga privasi.
Melalui pernyataan resmi yang dirilis kepada media, pasangan ini menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas segala dukungan dan doa yang mengalir dari masyarakat.
Mereka mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas cinta dan perhatian kepada mereka menjelang pernikahan di Bali.
“Mohon pengertian dan doa dari seluruh pihak supaya perjalanan kami dalam membangun keluarga baru diberikan kelancaran dan kebahagiaan,” katanya
BACA JUGA:Studi Global: Indonesia Jadi Negara Paling Sejahtera di Dunia, Ungguli AS dan Jepang
Menanti Hari Bahagia
Dengan segala kesederhanaan, dan kedalaman makna, Luna Maya dan Maxime Bouttier menunjukkan bahwa pernikahan bukanlah sekadar perayaan glamor.
Ini adalah tentang bagaimana dua hati menyatu dalam ketulusan, penuh kesadaran akan masa lalu, dan kesiapan untuk menghadapi masa depan bersama.
Publik mungkin tidak hadir secara langsung dalam momen istimewa mereka, namun cinta dan doa dari seluruh penjuru negeri pasti akan menyertai langkah mereka menuju pelaminan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: