Tari Kecak Bali: Warisan Budaya Penuh Pesona dan Nilai Spiritual

Pertunjukan Tari Kecak tampil magis tanpa alat musik, hanya suara manusia dan formasi lingkaran yang harmonis-Foto Pixabay.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tari Kecak merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional khas Bali yang telah dikenal luas, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.
Tarian ini memikat bukan hanya dari sisi gerakan dan suara, tetapi juga kaya akan nilai budaya, spiritualitas, dan keunikan yang membedakannya dari bentuk seni lainnya.
Tak heran jika Tari Kecak menjadi simbol penting dalam kekayaan kesenian Bali.
Berbeda dari tari tradisional pada umumnya yang menggunakan alat musik gamelan sebagai pengiring, Tari Kecak justru hanya mengandalkan suara para penari laki-laki yang duduk membentuk lingkaran.
BACA JUGA:Tradisi Nangguh: Menghormati Leluhur dalam Kearifan Budaya Ranau Raya
Mereka meneriakkan secara ritmis dan berulang kata “cak cak cak” yang menjadi irama khas tarian ini.
Di tengah lingkaran, terdapat tokoh-tokoh dalam cerita Ramayana seperti Rama, Sita, Rahwana, dan Hanoman yang memainkan lakon dengan gerakan dan ekspresi dramatis.
Pertunjukan Tari Kecak begitu memukau, menggabungkan unsur tari, drama, dan paduan suara yang penuh semangat dan energi.
Penonton tidak hanya menikmati keindahan gerakan, tetapi juga terhanyut dalam cerita epik yang sarat makna.
BACA JUGA:Ngejalang: Tradisi Silaturahmi dan Doa Leluhur Masyarakat Lampung Pesisir
Setiap adegan dalam tarian ini menyuguhkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, menjadikan pertunjukan ini tidak sekadar tontonan, tetapi juga sarana pembelajaran moral.
Asal usul Tari Kecak bermula dari tradisi ritual kuno di Bali yang dikenal dengan nama Sanghyang.
Dalam upacara ini, seseorang yang dipercaya kerasukan roh suci akan menari dalam keadaan tak sadar sebagai bentuk persembahan atau penyucian.
Teriakan “cak” yang dilakukan secara kolektif oleh para pria dalam lingkaran merupakan bagian dari ritual tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: