Teknologi Hybrid di Dunia Motor: Gimmick atau Masa Depan?

Meski punya kelebihan, motor hybrid juga punya tantangan--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Industri otomotif global sedang berada dalam masa transisi besar. Isu perubahan iklim, efisiensi energi, dan regulasi emisi mendorong pabrikan kendaraan untuk berinovasi.
Di tengah geliat motor listrik yang terus berkembang, muncul satu alternatif lain yakni motor hybrid.
Namun pertanyaannya, apakah teknologi hybrid di sepeda motor hanya gimmick marketing, atau benar-benar solusi masa depan?
Teknologi hybrid pada motor menggabungkan dua sumber tenaga utama yaitu mesin pembakaran internal (mesin bensin) dan motor listrik. Secara umum, sistem hybrid di motor dapat dibagi menjadi dua jenis:
BACA JUGA:Strategi Tumbuh Berkelanjutan BRI: Fokus pada Fundamental Kinerja dan Digitalisasi
1. Mild Hybrid: Motor listrik hanya berfungsi sebagai asistensi, misalnya saat akselerasi atau start awal.
2. Full Hybrid: Motor listrik dapat menggerakkan roda sepenuhnya dalam kondisi tertentu (biasanya kecepatan rendah), seperti halnya pada mobil hybrid.
Pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki mulai memperkenalkan motor hybrid ringan di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Adapun Keuntungan dari Motor Hybrid diantaranya adalah sebagai berikut:
BACA JUGA:Awal 2025 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melemah Pemerintah Soroti Strategi Era Jokowi
1. Efisiensi Bahan Bakar: Dengan bantuan motor listrik, konsumsi BBM bisa ditekan hingga 10–20%, tergantung kondisi dan gaya berkendara.
2. Emisi Lebih Rendah: Dalam situasi macet atau stop-and-go, motor hybrid bisa menggunakan tenaga listrik untuk mengurangi pembakaran bensin.
3. Performa Lebih Halus: Akselerasi awal dibantu motor listrik, memberikan sensasi tarikan lebih halus dan responsif.
4. Langkah Transisi Menuju Motor Listrik: Bagi pasar yang belum siap sepenuhnya ke motor listrik, hybrid menjadi jembatan teknologi yang relevan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: