Misteri Garis Nazca: Ketika Kecerdasan Buatan Mengungkap Jejak Peradaban Purba

Misteri Garis Nazca: Ketika Kecerdasan Buatan Mengungkap Jejak Peradaban Purba

AI mengungkap makna spiritual di balik gambar raksasa misterius Gurun Nazca-Ilustrasi freepik.com-

BACA JUGA:Eksplorasi Alam Bawah Tanah, Menelusuri Keajaiban Gua-Gua Indonesia

Peran AI dalam Mengungkap Geoglif Baru

Tahun 2022–2023 menjadi tonggak penting dalam eksplorasi Garis Nazca. Tim Universitas Yamagata bekerja sama dengan IBM Research untuk menerapkan AI dalam mendeteksi geoglif tersembunyi. Menggunakan ribuan foto udara resolusi tinggi, mereka melatih algoritma untuk mengenali pola-pola unik.

AI membagi lanskap menjadi potongan kecil, lalu menganalisis kemungkinan keberadaan gambar dalam setiap fragmen. Hasilnya luar biasa: lebih dari 300 gambar baru ditemukan hanya dalam enam bulan, membuat jumlah total geoglif yang teridentifikasi kini mencapai lebih dari 430.

Teknik transfer learning memungkinkan sistem belajar dari kumpulan gambar umum sebelum disesuaikan untuk mengenali geoglif Nazca dengan lebih akurat.

BACA JUGA:Pulau Samosir, Keindahan Alam dan Tradisi Leluhur di Jantung Danau Toba

Apa Makna di Balik Geoglif Ini?

Penemuan baru mengarahkan peneliti pada hipotesis menarik. Banyak gambar kecil ditemukan sangat dekat dengan jalur kuno, hanya sekitar 40 meter. 

Berbeda dari gambar besar yang menampilkan hewan liar seperti monyet, paus, atau burung, geoglif kecil justru menampilkan simbol-simbol domestik seperti kepala manusia, hewan ternak, atau bagian tubuh manusia.

Para ahli menduga gambar kecil ini digunakan untuk ritual religius, pengajaran visual, atau bahkan persembahan spiritual selama perjalanan. Sementara itu, gambar besar mungkin berfungsi sebagai penanda rute ziarah, tempat berhenti untuk melakukan ritual tertentu dalam perjalanan spiritual melintasi gurun.

BACA JUGA:Baju Adat Lampung: Mengenal Keunikan Saibatin dan Pepadun

Warisan Visual Tanpa Tulisan

Salah satu keunikan peradaban Nazca adalah tidak adanya sistem tulisan. Sebagai gantinya, mereka menyampaikan nilai, kepercayaan, dan cerita leluhur lewat simbol visual yang terpahat di tanah. 

Geoglif ini bagaikan buku terbuka yang hanya dapat dibaca oleh masyarakatnya, diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.

"Tanpa kata-kata, mereka menyampaikan cara pandang spiritual dan sosial," kata Sakai. Gambar-gambar itu adalah cara komunikasi antar generasi dalam bentuk yang sangat visual dan monumental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: