Kosakora: Lukisan Alam dari Puncak Karst Gunungkidul
Pesona puncak Kosakora di Yogyakarta / Foto -- Instagram @antoni.us--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan banyak destinasi wisata yang memesona, dan salah satu yang kini tengah digemari oleh wisatawan adalah Puncak Kosakora.
Terletak di kawasan Banjarejo, Tanjungsari, tempat ini menyajikan pemandangan alam yang begitu mengagumkan dari ketinggian, menjadikannya primadona baru di kalangan penikmat alam dan pecinta fotografi.
Akses menuju Puncak Kosakora memang membutuhkan usaha ekstra. Dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan dapat ditempuh sekitar dua jam dengan kendaraan pribadi menuju wilayah pantai selatan Gunungkidul. Setelah memarkir kendaraan, pengunjung harus melanjutkan perjalanan kaki sejauh dua kilometer.
Rute ini melewati lanskap menarik seperti lahan pertanian warga, padang rumput luas yang dikenal sebagai Lemah Sangar, dan Pantai Ngrumput yang berpasir putih serta relatif tenang dari keramaian.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut secara Efektif
Dari Pantai Ngrumput, wisatawan akan melihat bukit yang menjadi tujuan utama. Pendakian singkat setinggi sekitar 50 meter dimulai dari sini. Meski ketinggiannya tidak seberapa, jalur mendaki menuntut kewaspadaan.
Tanggul-tanggul alami dari batuan karst yang terjal serta semak pandan laut di kiri-kanan jalur menciptakan tantangan tersendiri. Namun, begitu mencapai puncaknya, kelelahan tersebut langsung terhapus oleh panorama yang luar biasa.
Dari Puncak Kosakora, mata kita disuguhi lanskap memukau berupa garis pantai selatan yang tampak seolah tanpa ujung. Dari titik ini, terlihat beberapa pantai terkenal di Gunungkidul, seperti Pantai Drini, Watu Kodok, Kukup, hingga mercusuar ikonik di Pantai Baron.
Pemandangan tersebut dilengkapi dengan barisan bukit karst yang menjulang bak menara alami. Laut biru yang membentang serta langit yang cerah menciptakan harmoni visual yang sangat cocok untuk dinikmati dalam keheningan.
BACA JUGA:Karimun Wagon LCGC: Mobil Kecil dengan Fitur Lengkap dan Hemat Bahan Bakar
Menariknya, penamaan “Kosakora” bukan berasal dari sejarah lokal atau bahasa daerah. Nama ini pertama kali disebut oleh seorang pelancong yang tak sengaja menyebut lokasi ini dengan istilah tersebut. Seiring viralnya tempat ini di media sosial, nama itu melekat dan kini menjadi sebutan resmi yang dikenal luas oleh masyarakat dan wisatawan.
Puncak Kosakora tidak hanya indah, tetapi juga multifungsi sebagai lokasi untuk berbagai aktivitas. Bagi pencinta fotografi, tempat ini merupakan surga. Pengunjung bisa mengabadikan pemandangan dengan latar belakang laut lepas, karst terjal, atau momen matahari terbit dan terbenam yang memesona.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari ketika cahaya alami menciptakan warna hangat dan dramatis pada lanskap.
Selain itu, banyak wisatawan yang memilih bermalam dengan mendirikan tenda di area ini. Berkemah di puncak, menikmati senja di ufuk barat, lalu disambut fajar keesokan paginya merupakan pengalaman yang sangat mengesankan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

