DBD atau Biang Keringat pada Anak? Kenali Perbedaan dan Waspadai Tandanya

DBD atau Biang Keringat pada Anak? Kenali Perbedaan dan Waspadai Tandanya

Memahami perbedaan antara DBD dan biang keringat bukan hanya bisa mengurangi kepanikan, tetapi juga membantu orang tua dalam mengambil langkah yang tepat. - Foto freepik--

BACA JUGA:691 Personel Gabungan Siap Kawal May Day 2025 di Bandar Lampung

-Anak tampak sangat lemas dan kurang responsif

-Pada kasus tertentu, bisa terjadi mimisan, gusi berdarah, atau buang air besar berdarah

Penting untuk diingat bahwa demam DBD biasanya bersifat biphasic, yakni demam tinggi selama 2–3 hari, lalu turun, dan bisa kembali naik.

Masa ini disebut sebagai fase kritis, di mana risiko komplikasi meningkat.

BACA JUGA:Hari Pertama Pemutihan Pajak Bertepatan dengan Libur Nasional, Samsat Sepi Aktivitas

Apa Itu Biang Keringat dan Mengapa Sering Dialami Anak?

Biang keringat, atau dalam istilah medis disebut miliaria, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh saluran keringat yang tersumbat. 

Biasanya terjadi saat cuaca panas dan lembap, ketika tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat. 

Kondisi ini sangat umum terjadi pada bayi dan anak-anak karena kulit mereka lebih tipis dan sensitif.

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Komitmen Hapus Outsourcing di Hadapan Buruh

Ciri-ciri biang keringat:

-Muncul ruam kecil kemerahan atau bening seperti gelembung kecil

-Gatal atau terasa perih, terutama saat anak berkeringat

-Biasanya muncul di area lipatan seperti leher, ketiak, punggung, dada, atau sela paha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: