Tujuh Proyek Smelter Bauksit Masih Mangkrak, ESDM Soroti Masalah Pendanaan

Tujuh Proyek Smelter Bauksit Masih Mangkrak, ESDM Soroti Masalah Pendanaan

Tujuh smelter bauksit alami hambatan serius-Ilustrasi: Dream Lab@Budi Setiawan-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyoroti perkembangan proyek smelter bauksit di Indonesia. 

Dalam evaluasi terbaru, ditemukan tujuh proyek smelter yang masih terhenti atau berjalan sangat lambat. 

Permasalahan utama yang membelit proyek-proyek ini mayoritas berkutat pada kesulitan pendanaan dan belum berhasilnya pencarian investor.

Dari ketujuh proyek tersebut, seluruhnya tercatat belum mencapai progres pembangunan sebesar 60%. 

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Asusila Anak Setelah Kasusnya Viral di TikTok

Bahkan salah satu di antaranya telah kehilangan izin usaha pertambangan (IUP) karena dianggap tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Kementerian ESDM menilai bahwa keberlangsungan proyek smelter sangat penting untuk mendukung hilirisasi mineral dan meningkatkan nilai tambah komoditas tambang dalam negeri. 

Oleh sebab itu, kementerian tersebut mendorong kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Perindustrian, guna meninjau ulang kebutuhan input dan kelayakan setiap proyek yang tengah mandek.

Berikut adalah daftar tujuh proyek smelter bauksit yang hingga kini masih mengalami hambatan:

BACA JUGA:BULOG Lampung Serap 145 Ribu Ton Gabah dan 13 Ribu Ton Beras dari Petani Lokal

1. PT Dinamika Sejahtera Mandiri – Terletak di Sanggau, Kalimantan Barat. Proyek ini masih dalam tahap pencarian investor guna mendapatkan pendanaan yang memadai.

2. PT Laman Mining – Berlokasi di Ketapang, Kalimantan Barat. Progres pembangunan terhambat akibat belum tersedianya dana.

3. PT Kalbar Bumi Perkasa – Juga berada di Sanggau, Kalimantan Barat. Proyek ini telah dicabut izin usahanya, menyusul stagnasi berkepanjangan.

4. PT Parenggean Makmur Sejahtera – Beroperasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sama seperti lainnya, proyek ini masih mencari suntikan modal dari investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: