Tiga Warga Gelar Aksi Protes di Kantor Wali Kota, Meminta Penanganan Serius Masalah Banjir

Tiga Warga Gelar Aksi Protes di Kantor Wali Kota, Meminta Penanganan Serius Masalah Banjir

Tiga Warga Gelar Aksi Protes di Kantor Wali Kota, Meminta Penanganan Serius Masalah Banjir--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tiga warga mendatangi Kantor Wali Kota Bandar Lampung pada Rabu, 23 April 2025, untuk menyuarakan protes terhadap buruknya penanganan banjir yang masih menjadi persoalan serius di kota ini.

Mereka mengaku mewakili suara masyarakat Bandar Lampung dan meminta Wali Kota Eva Dwiana memberikan solusi nyata atas bencana banjir yang terus berulang dan menimbulkan kerugian besar, terutama bagi warga berpenghasilan rendah.

Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap respons pemerintah yang dinilai lamban dan tidak menyentuh akar permasalahan. Massa membawa poster yang berisi desakan perubahan serta kritik tajam kepada pemerintah kota. Ketegangan sempat terjadi saat mereka terlibat adu argumen dengan petugas Sat Pol PP yang berjaga di lokasi.

"Banjir ini bukan sekadar bencana alam, tapi akibat dari kegagalan tata kelola kota. Wali kota harus bertanggung jawab atas kondisi ini," kata Wahyu, salah seorang peserta aksi.

BACA JUGA:Angin Kencang di Kemiling Tumbangkan Pohon, 20 Rumah Warga Rusak

Data dari BPBD menunjukkan bahwa banjir besar yang terjadi pada 2019 telah merendam 2.528 rumah. Angka tersebut melonjak tajam pada tahun ini, dengan lebih dari 14 ribu rumah terdampak dan sekitar 11 ribu warga terpaksa mengungsi.

Wahyu mengungkapkan sejumlah penyebab utama banjir, antara lain berkurangnya ruang terbuka hijau yang kini hanya tersisa sekitar 4,5%, kerusakan bukit akibat alih fungsi lahan, serta sistem drainase dan pengelolaan sampah yang buruk. Semua faktor ini, menurutnya, memperparah banjir setiap tahunnya.

"Yang kami lihat selama ini hanya kegiatan seremonial seperti pembagian bantuan dan inspeksi lokasi. Tapi, sampai sekarang belum ada langkah nyata yang benar-benar menyelesaikan persoalan banjir," lanjutnya.

Menanggapi situasi tersebut, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana sebelumnya telah memerintahkan jajaran OPD untuk menindaklanjuti keberadaan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air.

BACA JUGA:Peringati Hari Bumi 2025, MAN 1 Bandar Lampung Tanam 10.250 Matoa

“Setelah kami evaluasi, seperti yang terjadi di Kecamatan Sukabumi, banyak rumah yang dibangun di atas gorong-gorong. Itu semua akan segera kita tata ulang. Saya sudah minta seluruh camat, OPD, dan Forkopimda untuk turun langsung mengawasi di seluruh kecamatan, terutama wilayah Panjang,” jelas Eva.

Ia juga menyoroti sejumlah titik banjir yang disebabkan oleh tertutupnya jalur air akibat bangunan atau infrastruktur milik pihak lain.

“Di dekat pemukiman warga, jalur air banyak yang ditutup oleh Pelindo. Padahal dulu air bisa mengalir normal. Sama seperti di depan kantor Pelindo, begitu gorong-gorongnya dibuka, air langsung mengalir lancar. Kita butuh kolaborasi untuk menyelesaikan ini bersama,” terangnya.

Eva menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengerukan sedimen dan memperbaiki saluran air yang tersumbat. Selain memperbesar gorong-gorong kecil, pihaknya juga tengah berkoordinasi untuk membangun embung sebagai solusi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: