Dishub Bandar Lampung Beri Toleransi Operasional Bagi Sopir Angkot Meski Tanpa Trayek Resmi

Dishub Bandar Lampung Beri Toleransi Operasional Bagi Sopir Angkot Meski Tanpa Trayek Resmi

Dishub Bandar Lampung Beri Toleransi Operasional Bagi Sopir Angkot Meski Tanpa Trayek Resmi--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung memberikan kelonggaran kepada para pemilik maupun sopir angkutan kota (angkot) untuk tetap beroperasi sementara, meski trayek resmi belum diberlakukan kembali.

Kepala Dishub Bandar Lampung, Socrat, menjelaskan bahwa kebijakan ini bersifat sementara guna memberi kesempatan kepada pengemudi angkot untuk mengevaluasi kelayakan kendaraan mereka sebelum kembali mengikuti trayek resmi.

“Saat ini mereka masih kita beri waktu uji coba di lapangan. Tujuannya agar para sopir bisa menghitung, apakah penghasilan mereka cukup untuk memperbaiki kendaraan jika ingin kembali ke trayek resmi,” ujar Socrat pada Selasa, 27 Mei 2025.

Ia menyampaikan bahwa seluruh trayek resmi angkutan kota sebenarnya sudah tidak berlaku sejak tahun 2024.

BACA JUGA:Bandar Lampung Kembali Raih Opini WTP dari BPK RI

“Trayek resmi itu sudah tidak berjalan lagi sejak tahun lalu. Tapi faktanya, angkot masih beroperasi di beberapa jalur utama,” imbuhnya.

Menurut Socrat, jika kedepannya trayek resmi hendak diaktifkan kembali, maka ada sejumlah persyaratan teknis yang harus dipenuhi, termasuk penggunaan kendaraan dengan mesin dan tahun produksi yang lebih baru.

“Ada ketentuan teknis yang harus dipenuhi, seperti kondisi kendaraan dan usia mobil. Harus pakai mobil yang sesuai standar terbaru,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, banyak sopir angkot yang mengeluhkan beratnya persyaratan tersebut.

BACA JUGA:Cegah Terjadinya Penyakit DBD, Kecamatan Langkapura Gelar Fogging di Lingkungan Sekitar

“Mereka menyampaikan keberatannya karena harus mengganti kendaraan dengan mobil keluaran baru. Padahal, pendapatan mereka per hari hanya berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu. Untuk mengecat ulang saja mereka sudah kesulitan, apalagi mengganti mobil,” kata Socrat.

Meski begitu, permintaan masyarakat agar trayek angkutan kota diaktifkan kembali cukup tinggi.

“Banyak warga yang menginginkan angkot beroperasi lagi secara resmi. Bahkan, Ibu Wali Kota Bunda Eva juga berharap angkutan kota dan bus bisa dihidupkan kembali,” ungkapnya.

Dishub pun tetap melakukan pendataan terhadap kendaraan angkot yang masih aktif di jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: