BRI Perkuat Komitmen ESG untuk Keberlanjutan Bisnis dan Sosial

MEDIALAMPUNG.CO.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan langkah nyata dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian dari strategi bisnis berkelanjutan. 

Komitmen ini tidak hanya menjawab tren global, tetapi juga menjadi strategi fundamental yang memberikan dampak luas bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa ESG bukan sekadar tuntutan pasar, tetapi merupakan arah strategis jangka panjang bagi keberlanjutan bisnis. 

Untuk memastikan implementasi yang efektif, BRI telah membentuk komite khusus yang bertanggung jawab atas kebijakan ESG, dengan strategi yang fokus pada tiga pilar utama: Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola.

Dalam pilar Lingkungan, BRI telah menerapkan berbagai inisiatif guna mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Salah satunya adalah Green Banking, yang mendorong pembiayaan berkelanjutan serta pengelolaan risiko perubahan iklim.

Tidak hanya itu, BRI juga memperkuat jaringan hijau (Green Network) guna mendukung ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan.

Dari sisi Sosial, BRI menempatkan inklusi dan literasi keuangan sebagai prioritas utama. 

Hingga akhir 2024, total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun, dengan dominasi kredit UMKM sebesar Rp1.110,37 triliun atau 81,97% dari total kredit.

Ini membuktikan bahwa BRI berperan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Selain itu, dalam pengelolaan tenaga kerja, BRI menerapkan Human Capital Management untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif. 

Di tingkat masyarakat, BRI aktif dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang berkontribusi pada pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Dalam pilar Tata Kelola (Governance), BRI terus memperkuat transparansi dan integritas bisnis. 

Langkah ini dilakukan dengan menyelaraskan kebijakan dengan standar etika global serta meningkatkan pengelolaan risiko, termasuk mitigasi risiko siber di era digital.

Sumber: