Sidak 5 Pasar di Bandar Lampung, Polda Lampung Pastikan Stok Bahan Pokok dan Harga Stabil

Polda Lampung turun langsung ke pasar cek harga beras, daging, cabai, dan telur jelang Idul Fitri--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Polda Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lima pasar terbesar di Bandar Lampung.
Sidak ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok serta meninjau kestabilan harga di pasaran.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dir Reskrimsus Polda Lampung, Kabid Humas Polda Lampung, dan Kapolresta Bandar Lampung.
Turut hadir dalam sidak ini perwakilan dari Pemerintah Provinsi Lampung serta dinas terkait guna memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran PSU Pilkada Pesawaran: KPU Alokasikan Rp15,4 Miliar
Sidak dilakukan di lima pasar utama, yaitu Pasar Way Halim, Pasar Tugu, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, dan Pasar Pasir Gintung.
Di setiap lokasi, tim melakukan pengecekan harga bahan pokok serta ketersediaannya di tingkat pedagang.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, menyampaikan bahwa pengecekan ini bertujuan untuk memastikan harga bahan pokok sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Penjualan (HAP).
Beberapa komoditas yang dicek meliputi beras, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang merah, bawang putih, dan telur.
BACA JUGA:Tekan Inflasi Polres Lampung Selatan Gelar Pasar Murah
“Alhamdulillah, hasil pengecekan menunjukkan harga bahan pokok di pasar masih tergolong stabil. Perbedaan harga di setiap pasar hanya berkisar Rp1.000, sehingga tidak ada lonjakan signifikan,” ujar Kombes Pol Yuni.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok di Bandar Lampung cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri. Tidak ditemukan kelangkaan bahan pokok yang dapat memicu lonjakan harga.
Polda Lampung mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan stok bahan pokok. Masyarakat diharapkan tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah berlebihan yang dapat memicu kepanikan di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: