Petani Singkong Lampung Utara Geruduk PT Teguh Wibawa Bhakti, Ketua DPRD Minta Sesuai Kesepakatan

Ketua DPRD Lampung Utara Muhammad Yusrizal, S.T. memberikan arahan pada puluhan petani singkong--
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Ratusan petani singkong dari Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menggelar aksi demonstrasi di depan PT Teguh Wibawa Bhakti.
Aksi ini dilakukan karena perusahaan tersebut sebelumnya menutup operasionalnya tanpa kejelasan waktu.
Alimin, perwakilan PT Teguh Wibawa Bhakti, menjelaskan bahwa penutupan perusahaan telah diumumkan melalui banner dan surat resmi.
“Kami menutup sementara operasional perusahaan dan belum bisa menentukan kapan akan dibuka kembali,” ujar Alimin.
BACA JUGA:Polres Lampung Utara Kawal Ramah Tamah Bupati dan Wakil Bupati
Namun, karena adanya desakan dari ratusan petani singkong yang datang pada Senin pagi, pihak perusahaan akhirnya melakukan koordinasi dengan pusat serta Ketua DPRD Lampung Utara, Muhammad Yusrizal.
Hasilnya, PT Teguh Wibawa Bhakti memberikan toleransi dengan kembali membeli singkong menggunakan standar kadar Aci 18 persen dengan harga Rp1.300 per kilogram, tanpa potongan tambahan.
Ketua DPRD Lampung Utara, Muhammad Yusrizal, S.T., yang didampingi oleh Wakil Ketua I, II, dan III DPRD, meminta seluruh petani untuk memahami kondisi yang ada.
“Sebagai wakil rakyat, saya selalu mengutamakan kepentingan petani singkong di Lampung Utara. Setelah melakukan koordinasi, akhirnya PT Teguh Wibawa Bhakti bersedia membeli singkong pada hari ini, namun hanya untuk hari ini saja. Setelah itu, perusahaan akan kembali tutup tanpa batas waktu yang jelas,” ujar Yusrizal, Senin (3 Maret 2025).
BACA JUGA:Pidato Perdana, Hamartoni-Romli Paparkan Visi-Misi untuk Masa Depan Lampung Utara
Lebih lanjut, pihak perusahaan menegaskan bahwa singkong yang dibeli harus memiliki kadar Aci 18 persen dengan replikasi nol persen.
Jika kadar Aci lebih dari 18 persen, masih ada kebijakan khusus dari PT Teguh Wibawa Bhakti terkait harga dan penerimaan produk.
“Kami tetap memberikan kesempatan kepada petani yang datang hari ini untuk menjual hasil panennya. Namun, ke depan perusahaan tetap akan tutup hingga ada keputusan lebih lanjut,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: