Aliansi Mahasiswa Lampung Gelar Aksi, Tuntut Penegakan Hukum yang Adil

Aliansi Mahasiswa Lampung Gelar Aksi, Tuntut Penegakan Hukum yang Adil

Mahasiswa berorasi di Tugu Adipura demi menuntut agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ratusan mahasiswa di Lampung menggelar aksi demonstrasi di Tugu Adipura pada Senin, 4 November 2024.

Massa yang tergabung dalam Aliasi Mahasiswa Lampung tersebut menyampaikan tuntutan agar hukum ditegakkan secara adil dan tegas. 

Mereka memprotes sejumlah kasus kekerasan dan pelanggaran hukum yang dinilai kurang mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari pihak berwenang.

Topik Sanjaya, Koordinator Aliansi Mahasiswa Lampung, menegaskan bahwa aksi ini merupakan respons atas serangkaian kasus yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum. 

BACA JUGA:Elektabilitas Ardjuno Tertinggal dari RMD-Jihan di Kota Metro

Ia menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap pelaku pelanggaran yang meresahkan.

“Kami di sini tidak hanya untuk menyuarakan kekecewaan, tetapi juga meminta kepastian bahwa hukum akan ditegakkan dengan adil. Keadilan tidak boleh hanya menjadi retorika dalam pidato pejabat,” kata Topik dalam orasinya di hadapan ratusan mahasiswa yang berkumpul.

Menurut Topik, berbagai kasus yang tidak tertangani dengan baik memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dan lembaga hukum di Bandar Lampung. 

Ia menggarisbawahi beberapa kasus yang menjadi perhatian publik, di antaranya dugaan kasus pencabulan oleh guru sekolah dasar berinisial FZ, penganiayaan terhadap mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, AHA, serta kasus intimidasi yang dialami wartawan lokal, Ahmad Mufid.

BACA JUGA:Gudang BBM Milik PT. Lautan Dewa Energi Terbakar Akibat Korsleting Listrik

“Kami menilai penundaan dalam proses hukum atas kasus-kasus ini adalah bukti nyata ketidakseriusan aparat penegak hukum. Bagaimana mungkin tersangka pencabulan bisa mendapatkan penangguhan hanya dengan jaminan uang, sementara korban terus menanggung trauma?” ujar Topik dengan nada kecewa.

Topik Sanjaya menutup orasi dengan pernyataan bahwa mahasiswa akan terus mengawal penegakan hukum di Lampung. 

“Kami adalah bagian dari masyarakat. Tuntutan ini bukan untuk kepentingan kami sendiri, tetapi untuk seluruh warga yang berhak atas rasa aman dan keadilan di kota ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: