Penataan Permukiman di Bantaran Sungai, Disperkim Tunggu Instruksi untuk Penertiban

Penataan Permukiman di Bantaran Sungai, Disperkim Tunggu Instruksi untuk Penertiban

penataan permukiman di bantaran sungai, disperkim tunggu instruksi untuk penertiban--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - pemerintah kota (pemkot) bandar lampung, melalui dinas perumahan dan permukiman (disperkim), menyatakan bahwa mereka masih menunggu arahan dari wali kota bandar lampung terkait rencana penertiban permukiman kumuh di bantaran sungai guna mengurangi risiko banjir di musim hujan. hal ini diungkapkan oleh kepala disperkim bandar lampung, yusnadi ferianto, pada selasa, 29 oktober 2024.

langkah ini juga menjadi tindak lanjut dari inspeksi yang dilakukan oleh pj gubernur lampung dan pjs wali kota bandar lampung beberapa waktu lalu. dalam inspeksi tersebut, ditemukan banyak rumah warga yang berdiri di sepanjang bantaran sungai di wilayah rajabasa.

“hasil inspeksi tersebut menunjukkan bahwa kami masih perlu menunggu instruksi dari pimpinan, yakni pjs wali kota bandar lampung, terkait penataan ini,” ujar yusnadi.

berdasarkan pengecekan yang dilakukan, diketahui bahwa banyak warga mendirikan rumah di bantaran sungai. pemukiman warga di bantaran sungai di bandar lampung bukanlah hal baru, karena sebagian besar dari mereka sudah tinggal disana selama puluhan tahun tanpa memiliki izin resmi atau kepemilikan tanah.

BACA JUGA:Ops Zebra 2024 Sebanyak 3.719 Pengendara Ditindak, Pelanggaran Didominasi Pelajar

yusnadi menekankan perlunya pendekatan khusus kepada masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut agar penertiban dapat dilakukan dengan baik dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“ini memang masalah yang sudah lama ada. terkait penertiban, kami juga harus berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk menemukan solusi terbaik. ini berkaitan erat dengan penanggulangan banjir dan perbaikan bantaran sungai,” tambahnya.

selain permukiman di rajabasa, yusnadi juga mengungkapkan bahwa permukiman kumuh di bibir pantai sukaraja dan kawasan sekitar gudang agen juga menghadapi permasalahan serupa, di mana banyak bangunan didirikan di sepanjang bibir pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: