Trump Ancam Putin Jika Rusia Menyerang Ukraina

Trump Ancam Putin Jika Rusia Menyerang Ukraina

Trump: "Aku akan mengajarmu tepat di tengah-tengah Moskow"--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, kembali mencuri perhatian dengan pernyataannya yang kontroversial. 

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengklaim bahwa dirinya pernah mengancam akan menyerang Moskow jika Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan invasi ke Ukraina

Pernyataan ini seakan menegaskan bahwa Trump merasa hubungannya dengan Putin berada di tingkat yang sangat baik, namun tetap siap mengambil tindakan tegas jika perlu.

Menurut Trump, ia pernah berkata kepada Putin, “Vladimir, jika kau mengincar Ukraina, aku akan menghajarmu begitu keras, Aku akan menghajarmu tepat di tengah-tengah Moskow.” 

 

Pernyataan ini diikuti dengan klaim bahwa Putin tidak percaya ancaman tersebut dan merespons dengan mengatakan “Tidak mungkin.” 

Namun, Trump tetap berkeras, mengatakan bahwa ia akan mencopot kubah-kubah Kremlin, tempat kediaman resmi Presiden Rusia.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai kemungkinan respon militer terhadap blokade Taiwan oleh Beijing, Trump menyatakan bahwa ia tidak perlu mengambil tindakan militer karena Presiden China, Xi Jinping, "menghormatinya dan tahu bahwa dia gila." 

Trump merasa yakin bahwa pendekatannya yang agresif membuat para pemimpin dunia lain segan untuk menantangnya.

 

Meskipun masa jabatannya berakhir pada awal 2021, Trump mengklaim bahwa hubungan baiknya dengan Putin mampu mencegah konflik. 

Ia pun berulang kali menyatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak akan terjadi jika ia masih menjabat sebagai presiden. 

Trump bahkan berjanji bahwa ia bisa mengakhiri konflik tersebut dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali pada pemilu mendatang. 

Sementara itu, pasangannya J.D. Vance, menyebutkan bahwa salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah memulai pembicaraan damai antara Rusia, Ukraina, dan pemangku kepentingan Eropa untuk membangun zona demiliterisasi di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: