Akibat El Nino Gurun Sahara Menghijau

Akibat El Nino Gurun Sahara Menghijau

ILUSTRASI : Fenomena El Nino membuat Gurun Sahara yang kering tiba-tiba menjadi lebih hijau--

Ilmuwan memprediksi, perubahan ini tidak hanya sementara, meski tetap perlu diwaspadai.

Pemanasan global juga turut disalahkan sebagai salah satu faktor penyebab perubahan ini. 

Karsten Haustein, seorang peneliti iklim dari Universitas Leipzig, menyatakan bahwa pemanasan global yang dipicu oleh pembakaran bahan bakar fosil telah mempercepat pergeseran curah hujan. 

Dunia yang semakin panas menyebabkan ZKI bergeser lebih jauh ke utara, memungkinkan hujan turun di wilayah yang biasanya kering.

 

Dampak Global dari Pergeseran Cuaca

Meski tampaknya positif bahwa Gurun Sahara mulai menghijau, perubahan ini tidak serta merta menjadi kabar baik bagi semua. 

Negara-negara di Afrika yang biasanya mendapat hujan lebat, seperti Nigeria dan Kamerun, justru mengalami kekeringan parah. 

Curah hujan di wilayah ini turun hingga 50-80 persen dari biasanya sejak pertengahan Juli, sementara wilayah yang lebih kering di utara seperti Chad, Sudan, dan Libya, justru menerima hujan dalam jumlah yang berlebihan.

Bahkan, banjir bandang melanda beberapa negara. Di Chad, banjir besar telah mempengaruhi hampir 1,5 juta orang, menewaskan setidaknya 340 warga. 

Sementara di Nigeria, lebih dari 220 orang kehilangan nyawa akibat banjir yang tidak terduga.

 

Apakah Ini Fenomena Sementara?

Pertanyaan besarnya adalah, apakah fenomena penghijauan Sahara ini akan bertahan lama? Banyak spekulasi tentang dampak jangka panjang dari perubahan iklim global ini. 

Beberapa ahli berpendapat bahwa jika dunia tidak segera mengatasi pemanasan global, pola cuaca yang tidak menentu seperti ini akan terus terjadi, dengan konsekuensi yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: