Petani Terkejut, Harga Kopi Tiba-tiba Anjlok
Aktivitas di gudang pengepul kopi PT Brothers Bernah Lampung Utara --
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kejayaan kopi Lampung seperti tiba-tiba meredup di kampungnya sendiri.
Pasalnya, di saat harga kopi dunia tengah melonjak, dalam sepekan terakhir harga kopi di Lampung justru anjlok secara tiba-tiba.
Seperti yang dirasakan petani kopi di Kabupaten Lampung Utara, mereka dihadapkan pada kekecewaan dengan turunnya harga kopi saat akan menjualnya kepada pengepul.
Menurut informasi yang diterima medialampung.co.id, harga jual kopi di tingkat pengepul mengalami penurunan hingga Rp 10 ribu/kg.
BACA JUGA:Lanjutkan Kerjasama dengan STTD, Dishub Pesisir Barat Sampaikan Pembaharuan Dokumen MoU
Salah satu penyebab anjloknya harga jual yakni ditemukannya kandungan pestisida yang di atas ambang batas yang mempengaruhi kualitas biji kopi petani, meskipun tidak secara keseluruhan.
Anton, salah seorang petani kopi di Kotabumi mengatakan, saat ini biji kopi hasil panen petani di tingkat pengepul dihargai sekitar Rp 60 ribu/kg untuk kualitas asalan yang sebelumnya sempat tembus diatas Rp70 Ribu.
Demikian juga dengan kualitas super yang dicirikan dengan petik merah, kadar air sedikit serta pengolahan yang tak biasa.
Kopi jenis ini hanya dihargai kurang dari Rp75 ribu/kg, padahal sebelumnya di wilayah Lampung Barat sempat nyaris menembus harga Rp80 ribu.
BACA JUGA:Musyawarah dengan Warga, Pemilik Sawmil Janji Akomodir Kerusakan Akibat Aktivitas Pabrik
"Kami cuma berharap harga kopi semakin membaik. Sebab apa? Saat ini, itulah satu-satunya andalan petani kopi, khususnya di Kabupaten Lampung Utara," ujar Anton.
Pria yang biasa disapa Lek Anton itu juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk serta minimnya pendampingan yang dilakukan petugas.
"Persoalan petani di lapangan itu, sulit memperoleh pupuk. Selain itu, kurangnya pendampingan dilakukan petugas. Serta dukungan pemerintah," terangnya.
Para petani berharap ada pendampingan dari pemerintah, mulai dari ketersediaan sarana pendukung masa tanam, harga sampai permodalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: