Sudah 16 Kasus Kekerasan Pada Anak di Pesisir Barat

Sudah 16 Kasus Kekerasan Pada Anak di Pesisir Barat

Ilustrasi Anak korban kekerasan-AI Image Generator-

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat hingga kini masih ada kasus kekerasan yang terjadi pada Anak di kabupaten setempat.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Nuraini, S.Kep., mendampingi Kadis P3AKB Pesbar, dr. Budi Wiyono, M.H., mengatakan hingga kini jumlah kasus kekerasan pada anak di Kabupaten Pesbar mencapai 16 kasus.

“Sekarang sudah ada 16 kasus kekerasan pada anak sedangkan untuk kasus kekerasan pada perempuan hingga sekarang belum ada,” kata dia.

Dijelaskannya, kasus kekerasan pada anak itu mulai dari penelantaran anak, bullying atau perundungan, anak berhadapan dengan hukum, terjerat undang-undang ITE orang dan kekerasan fisik, hingga kekerasan seksual.

BACA JUGA:37 Anak di Pesisir Barat Alami Stunting

“Anak-anak yang mengalami kekerasan itu sudah mendapatkan pendampingan dari tim UPTD PPA Kabupaten Pesbar, bahkan seluruh korban telah didatangi secara langsung,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan di Kabupaten Pesbar, dapat dimulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga masyarakat, serta lembaga pemerintah baik itu di tingkat pekon, kecamatan hingga tingkat kabupaten.

“Dengan Adanya sinergitas dari pihak pihak terkait untuk mencegah terjadi kasus kekerasan, diharapkan mampu menekan kasus kekerasan pada anak yang masih terjadi hingga sekarang,” ujarnya

Selain itu, dirinya juga berharap peran serta keluarga dan lingkungan untuk bersama-sama menjaga anak-anak agar terhindar dari aksi kekerasan, serta kegiatan yang merugikan anak-anak lainnya.

BACA JUGA:Tyas Kristyaningrum Resmi Jabat Kepala Imigrasi Kotabumi

“Kita terus berupaya menekan angka kasus kekerasan pada perempuan dan anak pada tahun ini, karena itu semua pihak harus terlibat, jangan sampai ada anak-anak yang menjadi korban kekerasan,” pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: