Polres Lampung Utara Akan Selidiki Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg

Polres Lampung Utara Akan Selidiki Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg

Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna--

LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kelangkaan Gas LPG 3 kilogram di wilayah Lampung Utara yang terjadi selama dua minggu menjelang Idul Adha mendapat tanggapan dari Kapolres Lampung Utara.

Meskipun Kabupaten Lampung Utara mendapat tambahan pasokan sebanyak 270.020 tabung dari Pertamina, Namun kenyataan di pangkalan masih mengalami kekosongan.

“Kelangkaan gas itu secepatnya akan kita kordinaskan kepada Dinas Perdagangan," ujar Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna, ketika dihubungi wartawan ini, Rabu 12 Juni 2024

Selain koordinasi dengan pihak Dinas perdagangan, lanjut AKBP Teddy Rachesna, Polres Lampung Utara akan menyelidiki dugaan penyelewengan yang menyebabkan kelangkaan gas LPG 3 kg.

BACA JUGA:Menjelang Idul Adha, Desa Sri Jaya Gelar Rembuk Stunting dan Salurkan BLT-DD Tahap II

“Kita akan melakukan penyelidikan di lapangan, apabila nanti kita temukan adanya penyelewengan maka kita ambil tindakan tegas," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, meski mendapat tambahan sebanyak 270.020 tabung, Pemkab Lampung Utara masih belum mampu mengambil langkah tegas terhadap sejumlah oknum pangkalan gas yang disinyalir menjadi biang kerok langkanya gas LPG 3 kg di Bumi Ragem Tunas Lampung.

Fenomena kelangkaan gas tersebut terjadi selama dua minggu menjelang perayaan hari besar agama, khususnya perayaan lebaran umat muslim setiap tahunnya. 

Hal ini selalu menyisakan cerita dan keluhan dari kaum 'emak-emak' yang kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Desa Pekurun Salurkan BLT-DD Tahap II kepada 25 KPM

"Jika pun barangnya ada, harganya selangit dan selalu dipatok penjual eceran (warung) dengan alasan bahwa mereka mendapatkan pasokan dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Salah satu contoh kasus yang dialami Marwita, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak, selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari oknum pemilik pangkalan. 

Meskipun ada, saat pendistribusian pasokan gas dari agen tiba di lokasi pangkalan, segelintir warga sudah mengantre.

“Selang beberapa waktu, saat warga lainnya tiba, oknum pemilik pangkalan selalu mengatakan pasokan gas melon sudah habis," ujarnya dengan nada kesal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: