Lalai Menangani Pasien, RS Mitra Mulia Husada Lampung Tengah Diadukan ke DPRD Lampung

Lalai Menangani Pasien, RS Mitra Mulia Husada Lampung Tengah Diadukan ke DPRD Lampung

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Komisi V DPRD Provinsi Lampung mendapatkan pengaduan terkait Pelayanan Rumah Sakit Mitra Mulia Husada yang beralamat di Jalan Proklamator Raya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, yang diduga lalai dalam menangani pasien.

Adapun laporan tersebut disampaikan oleh Ikatan Pengabdian Hukum Indonesia Provinsi Lampung (IKA BH) yang menjadi kuasa hukum dari Sudirwan yang mengaku istrinya meninggal dunia akibat kelalaian yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Anggota IKA BH Provinsi Lampung, Meidy Muhamad Putra menjelaskan, jika pelayanan RS Mitra Mulia Husada kerap kali dikeluhkan oleh masyarakat yang mendapatkan pelayanan kurang menyenangkan.

"Atas kelalaian rumah sakit MMH menyebabkan istri dari klien kami meninggal dunia. Tapi selain itu, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kelalaian yang dilakukan oleh tenaga medis RS Mitra Mulia Husada," kata Meidy saat diwawanca usai melakukan pengaduan ke Komisi V DPRD Lampung

BACA JUGA:Bejat! Pria Paro Baya Asal Lampung Tengah Ini Tega Nodai Anak Tetangga

Kronologinya isti kliennya meninggal ini bermula pada tanggal 9 April 2024, pasien dibawa ke Klinik Soraya namun sesampainya disana dokter tidak ada karena sedang cuti hari raya Idul Fitri.

Lalu pasien dirujuk ke RS Penawar Medika, namun karena alasan fasilitas yang kurang lengkap sehingga pasien dirujuk ke RS Mitra Mulia Husada dan mendapatkan perawatan di UGD.

"Pasien diwajibkan untuk rontgen dan CT scan, pada saat rontgen itu harus dibawa ke RS As Syifa nah setelah rontgen kembali lagi ke RS Mitra Mulia Husada dan diharuskan untuk CT Scan dan ini tidak dilakukan di MMH tapi di RS Yukum Medika Center," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, sebelum dibawa ke RS Yukum Medical Center keluarga pasien sudah mengingatkan bahwa tabung oksigen yang dipakai oleh pasien kurang dari setengah dan menunjukkan angka 600.

BACA JUGA:LPG 3 Kg Langka, Dinas ESDM Lampung Sebut Kuota Disalurkan Masih Sesuai Yang Ditetapkan

"Diagnosis utama pasien adalah DBD shock syndrome yang keluhan utamanya adalah demam, lemas dan sesak nafas," ungkapnya. 

Lalu setelah dilakukan CT scane di Rumah Sakit Yukum Medical Center isi dari tabung oksigen sudah habis dan pasien mengingatkan kepada tenaga medis untuk segera diganti tapi tidak ada tindakan.

"Malah petugas medis yang mendampingi meminta dibawa kembali ke RS Mitra Mulia Husada padahal tabung oksigen telah kosong," ungkapnya. 

Selanjutnya Setelah tabung kosong, pasien dibawa ke UGD Rumah Sakit Yukum Medical Center namun tidak didampingi oleh petugas medis dari RS Mitra Mulia Husada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: