Pekon Semarang Jaya Open Donasi untuk Korban Kebakaran Rumah Mbah Suti

Pekon Semarang Jaya Open Donasi untuk Korban Kebakaran Rumah Mbah Suti

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di bawah komando Peratin Damsiri Ahmad, Pemerintah Pekon Semarang Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat bersama Karang Taruna buka Dompet Peduli (Open Donasi) untuk Mbah Suti (70) yang baru tertimpa musibah kebakaran rumah yang di huni bersama anaknya yang telah berkeluarga.

Open Donasi tersebut merupakan wadah dalam memberikan tempat kepada masyarakat yang memiliki niat menyalurkan sedekah dalam membantu meringankan beban Mbah Suti yang telah kehilangan rumah dan harta benda akibat musibah kebakaran yang terjadi Pukul 09.45 WIB Senin 20 Mei.

Damsiri mengatakan open donasi seperti itu memang sudah lama digiatkan baik oleh pekon tersebut maupun pekon lain, sekolah dan organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Air Hitam saat ada masyarakat yang tertimpa musibah.  

Dan untuk kali ini, pihak Pekon Semarang Jaya sengaja langsung melakukan open donasi tersebut, sebagai langkah awal dalam upaya membantu keluarga musibah yang sekarang tengah mengalami syok. 

BACA JUGA:Pekon Gunung Terang Salurkan Insentif Guru Ngaji Periode Januari-Mei 2024

Pada kesempatan itu Damsiri berharap kepada keluarga korban untuk mengikhlaskan dengan musibah yang telah terjadi dan kembali bersemangat salam menjalankan usaha. Sebab dalam setiap musibah akan ada hikmah dan kebaikan lainnya.

Kepada karang taruna pekon dirinya juga mengucapkan terimakasih telah berpartisipasi bersama pemerintah pekon melaksanakan aksi sosial kemanusiaan tersebut.

Seperti diketahui musibah kebakaran rumah semi permanen 10x15 Meter² tersebut diduga kuat akibat korsleting arus pendek listrik.

Dugaan kuat penyebab kebakaran lantaran korsleting arus pendek listrik, dimana sebelum kejadian sang mantu dari Mbah Suti tengah menyetrika pakaian. 

BACA JUGA:Dinilai Lebih Bermanfaat Dibanding Study Tour, SMPN 1 Liwa Terapkan P5 Kurikulum Merdeka Rayakan Perpisahan

Namun saat listrik kembali menyala usai pemadaman muncul percikan api dari setrikaan hingga terjadi kebakaran.

Ketika api mulai membesar, warga langsung melakukan pemadaman semaksimal mungkin dengan cara manual memanfaatkan air bersih milik pekon. 

Namun, meski upaya pemadaman telah dilakukan api yang melalap badan rumah tidak bisa dihentikan lantaran kondisi bangunan rumah berbahan kayu (Semi Permanen).

Upaya pertolongan dengan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) juga dilakukan, namun unit damkar dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Way Tenong baru tiba setelah satu jam saat kobaran api telah padam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: