Waspada Pancaroba, Bencana Alam dan Penyakit Mengintai
Ilustrasi peralihan musim-AI Image Generator-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Peralihan musim (pancaroba) yang kerap menimbulkan cuaca ekstrim sehingga merugikan masyarakat baik dalam menjalankan aktivitas maupun dalam hal kesehatan.
Dalam menyikapi musim pancaroba tersebut masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan, baik itu potensi bencana alam maupun gangguan kesehatan.
Diantaranya dengan menjauhi aktivitas di lokasi yang rawan bencana alam seperti tanah longsor atau amblas, banjir dan lainnya.
Begitu juga terhadap kesehatan masyarakat dianjurkan untuk senantiasa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
BACA JUGA:Polres Pesisir Barat Berbagi Makanan Gratis ke Pemudik
Kepala Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat Hj Minarni, S.Km, M.Kes, mengatakan musim pancaroba memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan, yang gejalanya kerap disebut masyarakat awam dengan flu, yakni berupa hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk, gangguan penciuman, gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nyeri kepala, pusing.
Lanjutnya, menjaga kesehatan itu penting di musim pancaroba sebab pada musim pancaroba, tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Perubahan cuaca yang drastis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih rawan terhadap serangan virus dan bakteri.
Pihaknya juga menganjurkan bagi warga yang telah merasa kondisi tubuh tidak stabil, untuk segera melakukan pemeriksaan baik di bidang desa, ataupun puskesmas terdekat sebagai bentuk pencegahan.
BACA JUGA:Soal Perekrutan Adhoc Pilkada 2024, Bawaslu Pesisir Barat Masih Tunggu Juknis
Karena meskipun dalam situasi dan suasana hari Raya Idul Fitri pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas tetap maksimal 2x24 jam.
"Tentunya karena situasi kondisi cuaca seperti ini lebih rentan menimbulkan sakit bagi masyarakat dan lingkungannya lemah jadi ketika ada hal terjadi seperti merasakan sakit untuk segera berobat fasilitas kesehatan terdekat baik tidak desa cuma maupun puskesmas atau juga di klinik," ajaknya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: