El Nino Hilang, La Nina Datang

BACA JUGA:5 Takjil Viral Ramadhan 2024 yang Wajib Dicoba

Selain itu, La Nina juga dapat memicu terjadinya badai tropis.

Para ahli dan lembaga klimatologi internasional, termasuk Institute for Climate and Society (IRI), telah mengamati perkembangan ini dengan cermat. 

Mereka memperkirakan bahwa kemungkinan terbesar La Nina akan terjadi pada bulan Juli hingga September 2024. 

Meskipun peluang terjadinya La Nina pada musim dingin boreal dan musim semi 2024 dianggap kecil, namun penting untuk tetap waspada.

BACA JUGA:Rp 2,7 Juta Menang Banyak, Spesifikasi Lengkap TECNO Spark 20 Pro+

Baik El Nino maupun La Nina merupakan bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO), yang merujuk pada anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik. 

Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami pola iklim global untuk mengantisipasi dan merespons perubahan yang akan terjadi.

Di Indonesia, negara kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, pemahaman akan fenomena ini menjadi kunci dalam persiapan menghadapi potensi dampak yang ditimbulkannya. 

Kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan badai tropis, serta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.

BACA JUGA:Duka Menyelimuti Korps Marinir, Satu Anggota Denjaka Gugur Ditembak KKB

Sebagai individu, kita juga dapat berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim. 

Mulai dari praktik penghematan energi, pengurangan penggunaan plastik, hingga dukungan terhadap kebijakan lingkungan yang berkelanjutan, setiap langkah kecil dapat memberikan kontribusi positif dalam melindungi planet kita.

Dengan memperhatikan perubahan dari El Nino ke La Nina, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin dihadirkan oleh perubahan iklim. 

Langkah-langkah pencegahan dan adaptasi yang tepat dapat membantu kita melindungi diri, komunitas, dan lingkungan hidup kita dari dampak yang tidak diinginkan. *

Sumber: