Patoni Ajak Warga Pagar Dewa Mawas Diri Sikapi Cuaca Ekstrim

Patoni Ajak Warga Pagar Dewa Mawas Diri Sikapi Cuaca Ekstrim

Camat Pagar Dewa Mat Patoni S.Sos, M.Si--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tingginya curah hujan akhir-akhir ini dan menyebabkan luapan air sungai dan genangan air di jalan - jalan menyibak perhatian kepada masyarakat untuk lebih berhati-hari agar tidak terjadi hal yang bakal merugikan dan membahayakan.

Seperti dikemukakan Camat Pagardewa Mat Patoni, S.Sos., M.Si., di kecamatan yang memiliki sepuluh pekon itu, potensi bencana alam akibat cuaca ekstrim cukup rentan hal tersebut didasari banyaknya perbukitan dan beberapa sungai besar yang melintas di kecamatan tersebut, seperti Sungai Umpu, Sungai Giham dan kali-kali kecil yang kerap meluap dengan kapasitas air yang besar.

Sementara mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani baik perkebunan kopi maupun persawahan padi. Dan lokasi usaha tersebut sebagian besar berada di lokasi yang berpotensi bencana alam. Seperti kebun kopi terjadi longsor, begitu juga sawah terkena luapan air sungai. 

Atas dasar tersebut pihaknya mengajak warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dalam melaksanakan rutinitas kerja di tempat usaha, seperti dapat memantau kondisi cuaca saat melakukan rutinitas jika memang situasi dianggap mengkhawatirkan agar sementara waktu menunda pekerjaan.

BACA JUGA:Siswa SDN 1 Sumber Alam Gunakan Jam Istirahat Jalankan Literasi Khatam Al-Quran

Karena diceritakannya belum lama ini tempatnya lebih kurang satu tahun lalu di wilayah tersebut mengalami longsor yang cukup besar di beberapa. Terutama di daerah pekon Sidomulyo artinya memang wilayah di kecamatan itu adalah jalur yang memiliki potensi besar terjadinya bencana alam. 

"Tentunya dengan cuaca seperti saat ini yang cenderung terjadi hujan kita semua berdoa dan berharap agar tidak terjadi bencana namun hal itu kita tidak mengetahui dan sudah kerap kali terjadi artinya dari musibah yang pernah dialami menjadi pelajaran kita untuk lebih berhati-hati dan mawas diri," ajaknya.

Di sisi lain Pak Toni mengajak jajaran aparatur mulai dari tingkat pekon maupun kecamatan dan masyarakat untuk terus berkoordinasi antara satu dengan yang lain jika terjadi hal yang mengkhawatirkan.

Begitu juga antisipasi terhadap keamanan lingkungan, disebutkan karena sekarang ini kondisi ekonomi sedang masa paceklik. 

BACA JUGA:Bentuk Karakter Religius SMPN 2 Sumber Jaya Gelar PSR Bersama Penggalang SD

Lantaran mayoritas sumber pendapatan warga dari hasil tahunan yakni perkebunan kopi. 

Di sisi lain musim kopi masih cukup lama artinya jangan sampai situasi sulit justru terjadi hal yang akan merugikan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: