Pemkab Lambar Ingkar Janji Soal Penanganan Kerusakan Jalan Turgak-Sukaraja
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penanganan kerusakan jalan yang menghubungkan penghubung Pekon Turgak, Kecamatan Belalau dengan Pekon Sukaraja, Kecamatan Batu Brak yang sebelumnya, disampaikan Pemkab Lambar pada Musrenbang tingkat kecamatan tahun 2023 lalu telah menjadi skala prioritas pembangunan di tahun 2024, ternyata tidak masuk prioritas.
Beragam ungkapan kekecewaan disampaikan oleh masyarakat, setelah mengetahui bahwa jalan yang selama ini digadang-gadang akan diperbaiki dan dibangun tahun ini batal, alias tidak masuk dalam daftar program kerja pemerintah daerah saat diumumkan pada musrenbang RKPD tahun 2025 di Pekon Sukarame, Kecamatan Belalau belum lama ini.
Rasa kecewa salah satunya disampaikan oleh Ichwan salah satu tokoh masyarakat sekaligus mantan Peratin definitif periode 2017-2023.
Pihaknya mengaku kecewa atas janji -janji yang diberikan oleh Pemkab Lambar terutama dalam menangani kerusakan jalan Turgak-Sukaraja tersebut.
BACA JUGA:Penanganan Stunting, Pemkab Lampung Barat akan Laksanakan Sejumlah Kegiatan
BACA JUGA:Ini Pesan Peratin Ardiyo Saat Tinjau Posyandu
Itu mengingat pada pelaksanaan musrenbang tingkat kecamatan yang dilaksanakan di pekon tersebut tahun lalu, Pemkab Lambar dengan tegas berjanji kepada masyarakat Pekon Turgak yang hadir bahwa akan melakukan penanganan kerusakan tersebut tahun ini. Sampai akhirnya janji tersebut tidak terealisasi.
“Masyarakat dibuat kecewa, karena tadinya sudah menjadi prioritas dan akan dibangun tahun ini, tapi saat Musrenbang kemarin saat dicek tidak ada dalam daftar program kerja pemkab tahun ini. Kami sudah sampaikan protes, dan pemkab hanya menanggapi bahwa nanti akan ditinjau lagi untuk menentukan skala prioritasnya,” cetus Ichwan.
Seharusnya, kata Ichwan pemerintah menaruh prihatin atas kondisi kerusakan jalan alternatif di wilayah itu yang kondisinya kian hari kian parah, bahkan nyaris putus akibat dampak cuaca ekstrim saat ini.
“Kalau berbicara prioritas, kami pastikan itu sangat prioritas, karena kondisi jalan sudah nyaris putus total. Jadi Kami berharap Pemkab Lampung Barat dapat betul-betul menunjukan keseriusannya membangun jalan penghubung dua kecamatan ini. Karena walaupun statusnya jalan alternatif, tapi manfaatnya besar untuk masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Penanganan Stunting, Pemkab Lampung Barat akan Laksanakan Sejumlah Kegiatan
BACA JUGA:Spirit Demokrasi, Kecamatan Gedung Surian Lakukan Penandatangan Deklarasi Pemilu Damai
Ia menegaskan pentingnya jalan itu ditangani karena merupakan akses utama masyarakat baik untuk menjalankan kegiatan usaha pertanian dan perkebunan serta menjadi akses pendidikan bagi pelajar yang bersekolah di luar kecamatan.
“Jadi sebetulnya ini bukan jalan alternatif, tapi akses utama untuk masyarakat pergi kebun atau ke sawah. Kemudian anak-anak sekolah selama ini menggantungkan kelancaran aktivitas belajar dari jalan ini, mereka tidak kost jadi pulang pergi lewat sini. Dan saat ini kondisi jalan ini sudah sangat memprihatinkan karena pasca bencana longsor yang terjadi di tiga titik hanya menyisakan satu meter badan jalan, sehingga hanya bisa dilalui sepeda motor,” tandasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: