Debat Cawapres, Gibran Janji Siapkan Anak Muda yang Ahli Kripto

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan Indonesia itu perlu memiliki talenta masa depan dalam bidang teknologi digital.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan beberapa keahlian anak muda yang salah satunya dalam bidang kripto.

Keahlian anak muda yang dimaksud salah satunya anak muda ahli dalam bidang kripto, ahli artificial Intelligence, ahli blockchain, ahli robotic dan dalam ahli perbankan syariah. 

“Kita harus memiliki future talent dengan future skill, jadi hilirisasi digital akan kita genjot, akan siapkan anak muda yang ahli AI, ahli blockchain, ahli robotic, ahli perbankan syariah, dan anak muda ahli kripto,” ucap Gibran dalam Debat Cawapres, Jumat, 22 Desember 2023. 

BACA JUGA:Apabila Menang Pemilu 2024, Anies Berjanji akan Basmi dan Memiskinkan Koruptor

Mengutip dari data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bppebti), pelanggan terdaftar aset kripto sampai November 2023 tercatat sebesar 18,25 juta. 

Posisi ini naik dengan signifikan dibandingkan posisi akhir 2022 yang tercatat sebesar 16,7 juta pelanggan. 

Walaupun, mengalami pertumbuhan signifikan, nyatanya nilai transaksi kripto dari per November 2023 tercatat sebesar Rp 122 triliun. Secara year on year, nilai transaksi aset kripto ini turun sebesar 58,87%. 

Capaian yang memang lebih rendah dibandingkan transaksi sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp306,4 triliun. Angka itu juga jauh dibandingkan dengan capaian transaksi sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 859,4 triliun. 

BACA JUGA:PKS Pesisir Barat Gelar Flashmob, Sosialisasi Program dan Ajak Pilih Anies-Muhaimin

Bursa Kripto ini memang sudah dibentuk dengan nama PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX). Presiden Direktur CFX, Subani mengatakan bahwa peran Bursa Kripto sejalan dengan semangat untuk mempercepat pertumbuhan industri dengan memprioritaskan keamanan investor.

Subani mengklaim Bursa Kripto hadir untuk memberikan pengawasan dan pengamanan perdagangan dalam menyediakan perlindungan serta kenyamanan investor aset kripto.

“Kami sebagai Self-Regulatory Organizations (SRO) terdiri dari Bursa, Kliring, dan Depository akan memastikan seluruh operasional pedagang kripto berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” jelas Subani.

Dalam mekanismenya, perdagangan aset kripto akan tetap terjadi pada masing-masing pedagang, bursa ini berperan untuk mengawasi seluruh transaksi yang sudah terjadi.*

Sumber: