Fakta Baru Kasus Manguni Makasiouw Bentrok dengan Massa Aksi Bela Palestina

Fakta Baru Kasus Manguni Makasiouw Bentrok dengan Massa Aksi Bela Palestina

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ini fakta baru terkait kasus Ormas Adat Manguni Makasiouw geger dengan massa Aksi Bela Palestina di Bitung Sulut.

Fakta baru terungkap permasalahan awal dari bentrok di Bitung Sulawesi Utara karena soal perizinan.

Sebelumnya, Bentrokan yang terjadi antara Manguni Makasiouw dengan Barisan Solidaritas Muslim (BSM) ini ramai di media sosial lantaran isu keagamaan.

Minggu, 26 November 2023, Salah satu unggahan baru Instagram @sulutstories, Kapolres Kota Bitung memberikan keterangan pasca kerusuhan melibatkan Ormas Adat Manguni Makasiouw. Kepolisian disana meluruskan hal ini terjadi karena masalah izin dari kedua kelompok terlibat bentrokan ini.

BACA JUGA:Pelantikan Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri Terindikasi Cacat Hukum, Begini Kata Pakar

AKBP Tommy Bambang Souissa selaku Kapolres Bitung mengatakan bahwa pihak pertama yang mendapat izin untuk mengadakan kegiatan adalah Ormas Adat Manguni Makasiouw.

"Terkait izin dari organisasi adat awal mulanya masuk kepada kami satu minggu sebelum kejadian sudah masuk ke Polres Bitung, Tapi sebelumnya sudah melalui proses pada Kesbangpol Kota Bitung," ungkap Tommy.

Kemudian disusul dengan adanya surat masuk dari BSM meminta izin mengadakan kegiatan yang ternyata tanggal tersebut sama dengan ormas adat.

"Sebelum pasca keributan kemarin,tiga hari sebelumnya, ada surat masuk minta izin dari salah satu ormas keagamaan," jelas Tommy.

BACA JUGA:Firli Diberlakukan Sebagai Tamu Biasa, Aksesnya di KPK Dicabut

"Setelah mengkaji, kami berpandangan mempertimbangkan situasi keamanan secara tertulis, menyatakan bahwa kami tidak memberikan izin," tambahnya.

Karena ditakutkan adanya potensi crash, maka pihak Polres Bitung menyatakan tidak mengabulkan permohonan.

Tetapi, diketahui massa BSM tetap menggelar Aksi Bela Palestina tanggal 25 November 2023 tanpa mengantongi izin.

Dalam surat edaran dari Ormas Adat Pasukan Manguni Makasiouw terdapat tuntutan ke pihak Kapolres tidak mengizinkan Aksi Solidaritas Palestina. Hal ini memicu terjadinya bentrok yang memakan korban jiwa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: