Setelah Beberapa Kali Gagal, Muhammad Husein dan keluarga Berhasil Tinggalkan Gaza

Setelah Beberapa Kali Gagal, Muhammad Husein dan keluarga Berhasil Tinggalkan Gaza

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kini satu persatu relawan kemanusian Indonesia yang berada di Jalur Gaza, Palestina, mulai dievakuasi akibat dari suasana yang semakin memanas dan mencekam. 

Yang terbaru ini iyalah relawan INH Muhammad Husein yang dievakuasi bersama istri dan kedua anaknya.

Relawan yang memang dikenal sebagai Husen Gaza ini sudah berada di Kairo Mesir dan sedang proses untuk pulang ke Indonesia. Menurur Husein, keluarganya bisa lolos dan keluar dari perbatasan Rafah seletah beberapa kali gagal.

Seperti yang di ceritakan oleh sang aktivis ini, perjalan mereka dalam meninggalkan rumah hingga bisa keluar dari perbatasan Rafah ini tidak kalah resiko yang di alami.

BACA JUGA:Percepat Impor Beras, Kepala Bapanas Jamin Harga di Tingkat Petani Tidak Terganggu

"Bahkan beberapa menit sebelum kami ini berangkat atau bergerak, rumah tempat kami tinggal itu sudah hancur berantakan bahkan jendela-jendelanya juga sudha hancur begitu juga dengan serang yang cukup dekat," ungkap Husin.

Jadi sepanjang perjalanan kami saat menuju Rafah ini bombardir terus-terusan terjadi. Di Rafah juga berbelit-brlit karena melibatkan beberapa pihak supaya bisa keluar,"tambahnya.

Kalo dilihat dari video perjalannga dalam menuju Perbatasan Rafah, Husein serta keluarga memang tak enti-hentinya memanjatkan do,a untuk memohon keselamatan.

Pasangan jet tempur serta drone Israel tak pernah berhenti melintas selama mereka dalam perjalanan menuju perbatasan Palestina dengan Israel serta Mesir ini.

BACA JUGA:Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

"Terlihat jelas di atas kami ada drone, pesawat tanpa awak, jet-jet tempur, yang terus mengiringi Langit Gaza,"ungkapnya.

Anak-anak ini sangat mendengar dengan jelas, tetapi mereka sudah terbiasa. Jadi selama kami di jalan kami harus banyak-banyak berdo,a.

Setidaknya juga saat itu jalan menuju Perbatasan Rafah tergolong lengah karena faktor risiko perjalanan yang tinggi sehingga tak banyak kendaran di Gaza yang masih mempunyai bahan bakar.

Bahan bakar itu sudah pada habis, bensin, solar, wudah tidak ada lagi. Mobil yang saya tumpangi waktu itu menggunakan minyak goreng untuk menjalankan sampai dengan Perbatasa Rafah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: