Serapan Pupuk Subsidi Jenis NPK Formula di Pesisir Barat Paling Rendah

Serapan Pupuk Subsidi Jenis NPK Formula di Pesisir Barat Paling Rendah

Ilustrasi pupuk bersubsidi--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Serapan pupuk bersubsidi khususnya jenis NPK Formula di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hingga September 2023 lalu, paling rendah dibanding dengan jenis pupuk lainnya. 

Meski rata-rata serapan pupuk jenis lainnya di Pesbar itu masih rendah.

Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., mendampingi kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, untuk serapan pupuk subsidi di Pesbar jenis pupuk NPK formula atau khusus itu paling rendah dibanding jenis lainnya. 

Karena pupuk NPK formula itu merupakan tambahan yang diperuntukan salah satunya untuk petani kakao, dan sebagainya.

BACA JUGA:Camat Lumbok Seminung Sampaikan Permohonan Maaf, Akui Lakukan Hal Ini Sebelum Proyek Dimulai

“Tercatat sejak Januari sampai September 2023 lalu, serapan jenis pupuk NPK formula itu dari alokasi 160 ton, baru terserap 1 ton atau 0,63 persen,” katanya, Senin (16 Oktober 2023).

Dijelaskannya, berdasarkan hasil pantauan di lapangan maupun informasi dari penyuluh lapangan bahwa, masih minimnya serapan pupuk NPK formula di Kabupaten Pesbar itu rata-rata disebabkan karena dampak musim kemarau

Sehingga, seperti petani kakao yang ada di Pesbar ini belum bisa melakukan pemupukan, dan baru bisa melakukan pemupukan pada saat musim penghujan mendatang.

“Karena itu, saat musim penghujan nanti, mudah-mudahan serapan pupuk NPK formula di Pesbar ini bisa tersalur atau terserap 100 persen, karena jika tidak dilakukan pemupukan tentu dikhawatirkan akan berdampak terhadap hasil produksinya,” jelasnya.

BACA JUGA:Puluhan Pendaftar PPPK di Lampung Barat Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat

Begitu juga, kata dia, dengan jenis pupuk subsidi lainnya mudah-mudahan bisa terserap maksimal. 

Karena memang akibat dampak kemarau ini banyak petani yang belum bisa melakukan pemupukan terhadap tanamannya.

Berdasarkan data penyaluran/penyerapan pupuk terhitung sejak Januari-September 2023 tersebut yakni untuk jenis Urea dari alokasi 5.732 ton berus terserap 3.148,15 ton atau 54,92 persen.

“Kemudian, NPK dari alokasi 5.310 ton baru tersalur 3.162,30 ton atau 59,55 persen. Kita tentu berharap kepada seluruh petani agar dapat memaksimalkan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut, terutama pada saat musim penghujan nanti,” pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: