Menjelang Panen, Peratin Tanjung Raya Tinjau Tanaman Mitra Tani BUMDes Sebelat Mandiri
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Peratin Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat melakukan peninjauan tanaman mitra tani badan usaha milik desa (BUMDes) Sebelat Mandiri, Pekon Tanjung Raya, dalam rangka persiapan panen buncis yang rencananya akan dilaksanakan Senin (16 Oktober 2023).
Kegiatan panen ini merupakan kali kedua yang akan dilaksanakan BUMDes Tanjung Raya Mandiri setelah sebelumnya dilangsungkan panen perdana wortel pada bulan september lalu.
Peratin Tanjung Raya Johan Safri mengatakan, pihaknya bersyukur meski di tengah musim kemarau, namun produktivitas tanaman yang dikelola mitra tani BUMDes itu tetap maksimal. Baginya ini menjadi sebuah keberkahan yang patut disyukuri.
“Alhamdulillah ini tentu luar biasa, meskipun musim kemarau yang berdampak pada kurang pasokan air namun produksi buahnya tetap lebat dan maksimal. Jika tidak ada halangan hari senin (hari ini Red) kita akan melaksanakan panen,” ungkap Johan.
BACA JUGA:Kubuliku Jaya Terapkan Sistem Pemilu pada Pemilihan Kepala Pemangku Sinar Bakti II
Johan berharap dengan maksimalnya produktivitas kegiatan usaha tanam ini dapat memotivasi para mitra BUMDes untuk terus semangat dalam menjalankan dan memajukan kegiatan usaha tanam yang muaranya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Tetap semangat, salam sukses untuk Petani mitra BUMDes Pekon Tanjung Raya,” imbuhnya.
Diketahui, sebelumnya di tahun anggaran 2023 ini, pemerintah pekon setempat akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 juta untuk memulai unit usaha di bidang penyertaan modal pertanian sekaligus mengoptimalkan pengelolaan sampah secara mandiri.
Johan mengatakan, Pekon Tanjung Raya merupakan salah satu sentra penghasil komoditi pangan sayur-mayur di Kabupaten Lampung Barat, dan pihaknya memanfaatkan peluang usaha itu dengan kembali membangkitkan BUMDes untuk memberikan akses modal dan menjalin kemitraan dengan petani.
BACA JUGA:Unsur Gabungan Gelar Musyawarah Pembagian Tugas PBHP Sukapura
“Penyertaan modal ini bukan berupa uang tunai tetapi berupa penyediaan modal sarana prasarana mulai dari bibit, pupuk maupun obat-obatan pertanian sampai dengan panen,” paparnya.
Tidak sampai disitu saja, dalam kemitraan usaha ini, BUMDes bertanggung jawab penuh untuk mencarikan pembeli atau sasaran pasar hasil panen sehingga usaha benar-benar terkelola mulai dari hilir ke hulu.
“Dalam unit usaha ini persentase pembagian hasil ialah 70/30 persen, 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk BUMDes. Tapi itu kalau berbicara keuntungan, kalau merugi, maka kerugian akan ditanggung bersama atau 50/50 persen,” jelasnya.
Akan tetapi, kata dia, dalam kegiatan usaha hortikultura potensi kerugian sangat kecil, sepanjang petani tidak menanam sayuran yang tingkat kegagalannya tinggi seperti cabai dan tomat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: