Hujan Tak Kunjung Turun, Petani di Kabupaten Way Kanan Semakin Cemas

Hujan Tak Kunjung Turun, Petani di Kabupaten Way Kanan Semakin Cemas

Lahan pertanian di Kabupaten Way Kanan semakin kering lantaran hujan tak kunjung turun--

WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabupaten WAY KANAN Lampung, seperti wilayah lainnya di Indonesia, sedang menghadapi tantangan serius akibat musim kemarau yang berkepanjangan. 

Hingga Selasa, 10 Oktober 2023, hujan belum juga turun, dan ini telah menimbulkan kekhawatiran besar, terutama bagi para petani yang sangat bergantung pada curah hujan untuk pertanian mereka.

Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Kecamatan Pakuan Ratu, Kecamatan Negara Batin, dan Kecamatan Negeri Besar. 

Di sini, lahan pertanian mengandalkan hujan sebagai sumber air utama. 

BACA JUGA:Ditantang Buka-bukaan Data Proyek DAK Rp19 Miliar, Kabid BM : Itu Bukan untuk Konsumsi Publik

Selama musim kemarau yang panjang ini, lahan persawahan mereka telah menjadi kering kerontang, dan bahkan tanahnya mulai retak-retak. 

Hasan, seorang petani di Kampung Sribasuki, Kecamatan Negeri Besar, mengungkapkan kekhawatirannya karena belum bisa melakukan penanaman.

"Para petani di areal persawahan ini sudah tidak tenang mas karena seharusnya sudah memasuki masa penanaman di pertengahan bulan Oktober ini, akan tetapi nyatanya hingga saat ini hujan belum juga turun," kata hasan.

Keluhan serupa juga datang dari petani di Kecamatan Pakuan Ratu, Kecamatan Negara Batin, dan Kecamatan Negeri Besar lainnya.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Pemkab Lampung Barat akan Tambah Pembiayaan Kesehatan 10.760 Warga Kurang Mampu

Mereka sangat berharap agar pemerintah dapat segera mencari solusi untuk membantu mereka menghadapi bahaya yang mengintai di masa depan. 

Salah satunya Azhari, seorang petani lainnya yang mengekspresikan keprihatinannya.

"Kalau dalam bulan ini hujan tidak juga turun, maka dapat dipastikan kami para petani akan sangat kesulitan di masa depan, dimana sekarang saja harga beras dan sayuran sudah merambah naik dan bahkan untuk harga sayur ada yang naik sampai 50 Persen, apalagi kalau musim tanam ini kita tidak bisa bercocok tanam mungkin kami justru akan terancam kelaparan," keluhnya.

Pihak berwenang juga telah mencoba untuk mengantisipasi dampak musim kemarau ini dengan menghimbau petani untuk mengasuransikan tanaman sawah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: