Hati-hati! Ini yang Membuat Ibadah Menjadi Sia-sia, Ustadz Adi Hidayat

Hati-hati! Ini yang Membuat Ibadah Menjadi Sia-sia, Ustadz Adi Hidayat

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Mengimbau umat Islam agar dapat lebih waspada pahala ibadah tergerus dan sia-sia.

Perilaku negatif sehingga pahala ibadah menjadi sia-sia yang suka menyakiti orang lain sebagai penyebab sia-sianya ibadah yang dilakukan seorang muslim.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan orang yang akan terhambat masuk surga padahal sudah nyaris ditetapkan akan menjadi orang pilihan yang masuk ke surga Allah SWT, sebab pernah melukai diri sendiri dan orang lain.

Diwajibkan untuk umat islam menunaikan ibadah fardhu.

BACA JUGA:Hukum Menikah dengan Saudara Sepupu Menurut Ustadz Adi Hidayat

Pahala dari ibadah yang dikerjakan tidak serta-merta menjamin seseorang masuk surga, ketika kesalahan yang pernah diperbuat kepada orang lain dan menyakiti orang lain dapat menjadi penghalang seseorang masuk ke dalam surga Allah SWT.

Dijelaskan dalam hadits Muslim diriwayatkan Abu Hurairah RA, suatu ketika sedang kumpul bersama Sahabat, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para Sahabat :

"Tahukah kalian orang bangkrut di hari kiamat? Lalu Sahabat rebutan menjawab kata mereka Ya Rasulullah, orang bangkrut menurut kami sudah tidak punya uang sepeserpun dan tak ada aset sedikitpun," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Lantas Rasulullah SAW menjawab, "Orang bangkrut dan mengaku umatku itu, datang di hari kiamat dengan status sholatnya rajin baik fardhu dan sunnah, rajin puasa wajib dan sunnah, rajin zakat, namun di saat yang bersamaan pernah mencaci, menuduh, menyakiti fisik orang lain, bahkan ada yang menumpahkan darah menyebut nama Allah di dalamnya."

BACA JUGA:Berikut Manfaat Shalat Sunnah Dhuha Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Ustadz Adi Hidayat menjawab jihad fii sabilillah bahwa jihad di jalan Allah, dan bukan di Jalan Thamrin.

Maka Nabi Muhammad SAW jika ada yang demikian harus hati-hati, kalau ada orang yang baik sholat lantas setelah sholat dia mencela orang maka diambil pahala sholat orang dan diberikan kepada orang yang baru dicelanya.

"Kalau ada orang puasa, saat buka ghibah dan menggosipkan orang, maka diambil pahala puasanya dan ditransfer kepada orang yang dighibahi itu," kata Ustadz Adi Hidayat.

Pahala kian tergerus dan habis, maka orang tersebut akan menjadi bangkrut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: