Perum Bulog Lampung Mulai Salurkan Beras Bantuan Pangan Tahap II

MEDIALAMPUNG.CO.ID  - Menyikapi perkembangan harga beras saat ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Badan Pangan Nasional dan BULOG untuk menyalurkan beras Bantuan Pangan Tahap II yang dijadwalkan pada bulan Oktober menjadi lebih awal yaitu bulan September ini.

Seperti halnya Perum BULOG Kanwil Lampung mulai melakukan penyaluran perdana beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam rangka Bantuan Pangan Beras tahap II kepada 830.789 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

BACA JUGA:Dana Santunan Kematian Senilai Rp500 Juta di Pesisir Barat Selesai Disalurkan

Adapun penyaluran perdana hari ini ditandai dengan penyerahan beras CPP kepada  244 KPM di Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, Senin tanggal 11 September 2023.

"Mulai hari ini serentak se Indonesia. Untuk Lampung kita mulai di Kota Metro dengan program Bantuan Pangan Beras dari cadangan beras pemerintah," kata Plt. Pimpinan Wilayah (Pinwil) Perum BULOG Kanwil Lampung, Nurman Susilo.

Ia mengatakan untuk masing-masing keluarga penerima manfaat akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg untuk alokasi bulan September, Oktober, dan November 2023.

BACA JUGA:Hasil Autopsi Almarhum A.Rozak Keluar, Keluarga Harap Kepolisian Segera Gelar Perkara

Penyaluran CPP, selain sebagai pengendali tingkat inflasi juga menyikapi kondisi harga beras yang terus merangkak naik.

"Sehingga diharapkan melalui program Bantuan Pangan Beras harga dapat terkendali bahkan cenderung turun," ungkapnya.

"Karena masyarakat telah terbantu dengan menerima bansos tersebut, yang juga mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat," sambungnya.

BACA JUGA:Cara Mengecilkan Ukuran Dokumen PDF untuk Daftar CPNS 2023

Lanjutnya, Adapun bantuan Pangan Beras dari pemerintah ini merupakan program nasional yang dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo.

"Hal ini guna memenuhi kebutuhan pangan khususnya beras sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino atau kekeringan yang mengakibatkan gagal panen sekaligus dalam rangka pengendalian inflasi,"pungkasnya.*

Sumber: