Jadikan Agama Islam Sebagai Pondasi Membina Keluarga Bahagia

Jadikan Agama Islam Sebagai Pondasi Membina Keluarga Bahagia

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera, dan dibangun atas dasar perkawinan yang sah, tercukupi segala kebutuhan jasmani dan rohani, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga, keluarga satu dengan keluarga lainnya dan keluarga dengan lingkungan, baik fisik maupun non fisik bukanlah mudah.

Bahkan di luar sana banyak yang gagal karena tidak memiliki pondasi yang kuat agamanya.

"Untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera, agama itu harus dijadikan  pondasi," ungkap Ustad Nanang Budiana.

Dikatakan oleh Ustad Nanang, agama itu sebagai dasar pijakan dalam membangun keluarga, maka selain keluarga yang akan mampu melahirkan insan yang agamis, dalam keluarga ini juga akan terbangun sikap saling menghormati, menghargai, tolong menolong, kerjasama, melindungi, mengasihi serta selalu bersyukur terhadap rezeki yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT.

 BACA JUGA:Desa Kelawi Bakauheni Raih Juara 2 Desa Wisata Maju dan Rekor Muri

Ia juga menyadari agama itu sangat punya peran dalam memberikan kesadaran pada manusia bahwa rezeki, cita-cita, hingga maut, sudah ada dalam kendali Allah.

"Sudah menjadi keharusan agama itu menjadi pondasi dasar dalam membangun keluarga. Sehingga pada saat mau menikah ada suatu ketetapan agama yang dianut dan berupaya menjalankannya secara baik. Bukan hanya dalam hubungan dengan Tuhan, tetapi juga didalam hubungan antar sesama," ucap Nanang Budiana.

 Rumah tangga bahagia adalah dambaan semua keluarga. Tetapi, tidak semua pasangan atau keluarga dapat mencapainya. Berikut ini

Empat resep rumah tangga bahagia.

Pertama adalah  istri yang shalehah. Tanggung jawabnya seorang suami yaitu dapat mendidik istri untuk senantiasa menjalankan perintah Allah SWT.

BACA JUGA:Sempat Diamankan, Delapan Pemuda Dikembalikan ke Orang Tuanya

Suami itu pelindung untuk istrinya, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lainnya (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. 

Maka perempuan-perempuan yang shalihah adalah mereka yang mana taat (kepada Allah) dan menjaga dirinya ketika (suaminya) sedang tidak ada, karena Allah juga telah menjaga (mereka).

Ciri – ciri wanita shalehah didalam Islam, katanya, adalah apabila dilihat akan menyenangkan, wanita yang taat kepada suami serta mampu menjaga harta dan kehormatannya saat ditinggalkan suaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: