Pandangan Chairul Tanjung Tentang Negara Indonesia 10 Tahun Kedepan

Pandangan Chairul Tanjung Tentang Negara Indonesia 10 Tahun Kedepan

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setidaknya ada 4 permasalahan yang akan dihadapi pada masa 10 tahun kedepan baik dari segi ekonomi, politik hingga teknologi.

Berdasarkan informasi yang beredar. Hal tersebut disampaikan Chairul Tanjung (CT) iya menuturkan, pandangannya mengenai tantangan yang bakal dihadapi negara Republik Indonesia (RI) di masa 10 tahun dari sekarang.

CT hadir dalam acara ngobrol untuk Indonesia maju bersama Total Politik di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu 27 Agustus 2023.

Dirinya hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut banyak hal-hal penting yang disampaikan.

BACA JUGA:9 Provinsi dengan Jumlah Pendatang Terbanyak di Indonesia, Lampung Salah Satunya

"Khusus adik-adikku semua, 10 tahun yang akan datang, suasana dunia yang juga praktis menjadi keadaan kita, diperkirakan akan lebih sulit dibanding 10 tahun sebelumnya. Waktu itu sudah Pasti. Rintangan yang dihadapi tentu jauh lebih besar,” sebutnya.

Ia memiliki perspektifnya. serta iya pun menyinggung geopolitik seperti yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, ketegangan beberapa negara di dunia mengakibatkan keadaan politik global kian tidak terkendali.

"Contoh, yang pertama, soal global politics situation, itu akan lebih tidak terkendali. Sekarang dengan kasus Ukraina dan Rusia saja, sudah seperti ini.

BACA JUGA:6 Fakta Tewasnya Josie Putri di Jepang, Warga Asal Indonesia

Belum lagi ketegangan yang terjadi di China dan Amerika.yang akan makin-makin meningkat. Belum lagi, masalah Taiwan dengan, China Laut China Selatan,"sebutnya.

CT juga menyoroti permasalahan geoekonomi teraktual. Menurut pandanganya saat ini negara-negara mulai jauh dari konsep globalisasi.

Alih-alih, ungkapnya, tiap negara justru mementingkan kepentingannya atau menuju deglobalisasi.

Ia menyebutkan. Kata dia, kedua, masalah geoekonomi. Sebelumnya ada globalisasi, orang pengen semuanya itu terhubung menjadi satu, terkoneksi, dalam instrumen dagang, instrumen hukum, dan lain sebagainya.

 BACA JUGA:Kemarau Melanda! Ini Daftar Wilayah Indonesia yang Mengalami Kekeringan Akibat El Nino

Namun berbeda lagi dengan yang terjadi sekarang ini, ada namanya deglobalisasi. Kenapa, beberapa negara pengin selamat sendiri sekarang, mementingkan negaranya sendiri. America first, ya, China juga sebut, China first. Jadi semua sudah mau mementingkan dirinya sendiri.

Sambungnya, nggak pernah peduli dengan situasi negara yang lain. Nah ini akan menyebabkan permasalahan ekonomi kita ke depan, bukan makin besar, makin sulit. Kita akan mengalami rintangan yang luar biasa.

Tantangan selanjutnya, kata dia, permasalahan iklim. Ia mencontohkan polusi di ibu kota yang memburuk.

Terusnya, yang ketiga, masalah iklim. It's a very serious issue. Bayangin nih, Jakarta sudah berapa lama udaranya kayak begini. Satu, karena hujan nggak turun-turun, anginnya kebetulan lagi arahnya ke sini. Banyaklah sebenarnya.

BACA JUGA:Menambah Pengetahuan dan Wawasan Kamu, Ini Daftar Nama Bandara di Indonesia

Sambungnya lagi, Polusinya sih udah kemarin-kemarin, tapi kebetulan anginnya nggak ke sini, arah hujan, jadi agak kurangan dikit. Ini hujannya kebetulan nggak turun, anginnya lagi ke sini.

Ya beginilah keadaannya. Panas, kekeringan. Ini adalah sesuatu yang akan kita hadapi ke depan," kata CT.

"Beberapa negara sudah mencapai di atas 50 derajat celcius. Mungkin dalam 10 tahun ke depan kita akan kena 50 derajat celcius. Bayangkan, pertanyaan kita, hasilnya, dan lain sebagainya. El Nino yang merugikan. Ini akan menjadi isu yang luar biasa," imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

"Keempat, distraksi teknologi. Sekarang ada chat GPT. Baru keluar satu isu chat GPT udah heboh di dunia. Ada AI begini, udah bikin masalah.

BACA JUGA:Tahukah Kamu 5 Bandara Tersibuk di Indonesia, Urutan Kedua Megah dan Modern

Entar besok ada chat GPT-chatGPT yang lain, makin cepat, ya. Dulu dari Facebook ke TikTok agak lama.

Dari TikTok ke chat GPT lebih pendek. Nanti ke depan lagi gelombangnya lebih pendek. Nah kita akan merasakan masalah yang seperti ini dalam 10 tahun ke depan," katanya.

Artikel ini diambil dari detikcom 28 Agustus 2023.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: