Waduh..!! Ada Ajaran Menyimpang di Buku Agama?, Ini Respon Wapres Ma'ruf Amin
--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wakil Presiden Ma’ruf Amin ikut serta memberikan komentar soal penemuan buku-buku agama yang ada kesalahan substantif.
Jika itu memang terbukti ada ajaran yang menyimpang serta sudah beredar, Ma’ruf sudah menegaskan buku-buku tersebut harus ditarik dan segera direvisi.
Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Ma’ruf di sela kunjungan kerja di Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep sehingga pada kesempatan itu, Ma’ruf yang juga didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pengasuh Pesantren Annuqayah KH Abdul A’la Basyar beserta pimpinan pesantren lainnya.
"Kalau ada kesalahan, harus ditarik. Harus direvisi," ucap Ma’ruf.
BACA JUGA:Sekjen OKI Tekankan Penghormatan Bagi Antar Agama
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menuturkan langsung, ajaran-ajaran agama Islam yang salah atau menyimpang sejatinya sangat mudah untuk diketahui. Sebab, sudah ada patokan serta kriterianya.
Namun, dilanjut Ma’ruf, dalam Islam ada ajaran-ajaran tertentu yang masuk kategori ikhtilaf. Yang artinya, ajaran atau pemahaman yang terbuka untuk terjadi perbedaan pendapat.
Sehingga menurut dia, ada sejumlah perbedaan yang memang harus ditoleransi. Terhadap sesuatu yang bersifat ikhtilaf tersebut, Ma’ruf juga mengatakan, perlu ada kajian lebih lanjut ketika dimasukkan ke buku pelajaran.
Ma'ruf pun menegaskan, ketentuan agama sudah jelas. Ketika itu sifatnya masuk kategori penyimpangan, tidak perlu ada perdebatan atau hal lainnya lagi.
"Di luar wilayah ikhtilaf itu sudah jelas namanya penyimpangan. Tidak boleh ditoleransi, dan harus diperbaiki," tegasnya.
Seperti contoh yang mudah ajaran ikhtilaf adalah penggunaan qunut untuk sholat Subuh. Jamaah NU selalu menggunakan qunut saat shalat Subuh, sedangkan Muhammadiyah tidak menggunakan.
Hingga tadi malam, Kemenag belum memutuskan untuk buku-buku agama yang memicu polemik itu bakal ditarik atau tidaknya.
Yang sebelumnya, dia mengatakan sudah menerjunkan tim untuk guna mengklarifikasi temuan masyarakat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: