Minim Kesadaran, Warga Bandar Lampung Masih Buang Sampah di Saluran Air

Minim Kesadaran, Warga Bandar Lampung Masih Buang Sampah di Saluran Air

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Minimnya kesadaran warga yang mebuang sampah di kali yang seharusnya dibuang di tempatnya. Sehingga menjadi masalah yang sulit untuk dituntaskan.

Seperti halnya yang terjadi di sepanjang kali perbatasan RT 005 dan 006 Kelurahan Pelita Kecamatan Enggal Bandar Lampung selalu menimbulkan aroma yang tidak wajar, 

Penyebabnya kali tersebut yang seharusnya dijaga selalu agar airnya lancar saat hujan dan tak menimbulkan kebanjiran. 

Tetapi malah menjadi tempat pembuangan sampah, dan terlihat kotor dan bau.

BACA JUGA:Jelang Pilkades 2023 dan Pemilu 2024, Polres Lamtim Laksanakan Show Of Force

Berdasarkan pantauan medialampung.co.id banyak sampah berbagai jenis plastik yang dibuang di kali tersebut dari karung, plastik, sisa makanan seperti tulang ayam, ikan dan sampah lain yang masuk ke dalam Kali tersebut.

Sampah yang berada di dalam kali tersebut merupakan hasil buangan warga sekitar. yang menjadikan kali di wilayah kelurahan pelita tersebut Tempat Pembuangan Sampah.

Ketua RT 005 Kelurahan setempat Edi Mulyadi, kepada mdeialampung.co.id mengatakan, pihaknya mengaku sering memberikan himbauan kepada warga di sekitar kali tersebut agar membuang sampah pada tempatnya, namun minimnya kesadaran masyarakat sehingga sampah selalu ada setiap harinya.

"Kalau himbauan sudah sering mas sampai bosan saya," tuturnya, Sabtu 22 Juli 2023.

BACA JUGA:OJK Terbitkan Peraturan Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan

Ia berharap wilayahnya di beri petugas khusus pemungutan sampah atau sakli agar masalah dapat teratasi.

Dirinya mengaku sudah pernah mengajukan permohonan agar ada petugas khusus yang mengambil sampah setiap pagi dan sore, iya menjamin warga setempat pasti tidak keberatan untuk membayar biaya sampah setiap bulanya.

"Itu sudah pernah saya ajukan supaya ada petugas, warga semua mau bayar kok, tapi cari orangnya susah pada gak mau, mungkin karena bayarannya kecil," Singkatnya," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: