Kembali Teror Warga, Jarak Kawanan Gajah Kurang dari 500 Meter ke Permukiman

Kembali Teror Warga, Jarak Kawanan Gajah Kurang dari 500 Meter ke Permukiman

Ilustrasi Gajah-freepik.com-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Belasan gajah liar masih terus menghantui masyarakat Pekon Suka Marga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat

Meski sempat digiring oleh petugas dan sempat menjauh,  kini kawanan gajah berbalik arah dan kembali mendekati pemukiman warga setempat.

Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Sulki, S.H., mendampingi Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, S.H, M.Hum., mengatakan, kawanan gajah saat ini terpantau di Pemangku Cibitung, berjarak kurang dari 500 meter dari permukiman.

”Beberapa hari lalu kami sempat melakukan penggiringan, dan lokasi titik terakhir penggiringan sudah cukup jauh, namun hanya dua hari kawanan gajah kembali ke sekitar Pemangku Cibitung dan dari pantauan kurang dari 500 meter dari pemukiman di wilayah itu,” ungkap Sulki, Senin 10 Juli 2023.  

BACA JUGA:DTPH Lampung Barat Adakan Sekolah Lapang Bagi Petani Hortikultura

 

Saat ini, kata dia, pemantauan masih terus dilakukan, dan dalam waktu dekat pihaknya bersama dengan Tim Satgas Penanggulangan  Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh akan kembali melakukan penggiringan dengan harapan kawanan gajah tersebut kembali menjauh.

”Kami akan jadwalkan kembali untuk melakukan penggiringan,  untuk saat ini terus dipantau oleh petugas,”  kata Sulki.

Dalam pemantauan yang dilakukan, kata dia,  juga menemui kendala dan hanya dilakukan pemantauan secara langsung, hal ini dikarenakan GPS Collar yang dipasang pada salah satu gajah tersebut mengalami masalah sehingga tidak bisa dilakukan pemantauan  melalui satelit.

”Kami sudah laporkan dan semoga dalam waktu yang tidak lama lagi GPS Collar yang sangat bermanfaat dan memudahkan untuk melakukan pemantauan bisa diperbaiki atau diganti sehingga bisa kembali berfungsi dengan baik,” imbuhnya. 

BACA JUGA:Soal Tragedi Lift, Disnaker Lampung Panggil Pihak Sekolah Az Zahra

Sementara itu, disinggung terkait dengan dampak konflik gajah yang terjadi, menurut Sulki, hingga saat ini belum ada dampak  yang  besar dan menyebabkan kerugian di masyarakat.

”Untuk tanaman milik masyarakat itu rata-rata pisang yang dimakan, tetapi karena saat ini sudah panen jadi kawanan gajah hanya memakan batang-batang sisa yang sudah ditebang,” imbuhnya seraya menambahkan, saat ini Satgas terus berjaga untuk meminimalisir agar kawanan gajah masuk permukiman.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: