Berawal dari Tradisi, Wabah Antraks Menyebar di Gunungkidul

Berawal dari Tradisi, Wabah Antraks Menyebar di Gunungkidul

Ilustrasi Antraks--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wabah antraks terjadi di Gunungkidul, puluhan orang terjangkit hingga menelan korban jiwa.

Terungkapnya wabah tersebut berawal dari laporan adanya pasien pria berusia 73 tahun yang terinfeksi antraks yang dirawat di RSUP dr Sardjito Gunungkidul pada 2 Juni 2023.

Pasien yang merupakan warga Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul tersebut akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 4 Juni 2023.

Dari Laporan tersebut, Dinas Kesehatan setempat langsung melakukan penelusuran ke lapangan.

BACA JUGA:Kode Redeem FF Terbaru 7 Juli 2023, Dapatkan 250 Diamond Gratis Free Fire

Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa laporan tersebut benar adanya bahwa seorang warga Candirejo berusia 73 tahun meninggal dunia akibat terinfeksi antraks.

Yang bersangkutan sebelumnya diketahui ikut menyembelih serta mengkonsumsi daging sapi yang sakit.

Mendapat informasi tersebut, Dinkes Gunungkidul kemudian mengambil sampel darah ratusan orang yang ikut menyembelih dan mengkonsumsi daging sapi yang diduga terinfeksi antraks.

Dari 125 orang yang diambil sampel darahnya, 85 orang dinyatakan positif terinfeksi antraks, 18 diantaranya sudah bergejala berupa luka, bengkak, diare dan pusing-pusing.

BACA JUGA:Peserta Didik Sespimma Sespim Lemdiklat Polri Angkatan 69 Gelar Seminar Nasional

Tradisi Brandu yang masih melekat di kehidupan masyarakat diduga menjadi pemicu munculnya wabah antraks di Gunungkidul. 

Tradisi ini dilakukan untuk menyembelih ternak sapi yang sudah dalam keadaan sakit lalu dagingnya dijual murah.

Tujuan tradisi ini yakni untuk membantu pemilik ternak agar tidak merugi karena ternaknya mati akibat sakit.

Namun sayangnya tradisi ini justru menyebabkan tersebarnya penyakit antraks melalui daging ternak yang disembelih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: