Geger! Kondom Berlendir di Ruang Anastesi RSD Ryacudu Kotabumi

BACA JUGA:Jaga Kesehatan dengan Olahraga Bersama dan Bersih Pantai

Sementara itu, informasi dikumpulkan di lapangan pasca kejadian ruangan yang diduga telah terjadi peristiwa tak senonoh di ruang Anastesi itu telah diganti gembok kuncinya dan tertutup rapat. 

Hingga menimbulkan pertanyaan besar, apalagi kejadian itu bukan sekali dua tapi telah berulang kali. 

Sehingga mematahkan bantahan pihak rumah sakit, sebab diduga kuat ruangan itu dijadikan tempat melakukan perbuatan tak senonoh oleh oknum - oknum tak bertanggung jawab.

"Itu kan sudah berulang kali pak kejadiannya, masak iya orang melakukan kesalahan berkali - kali. Apalagi mereka (cs) dikelola oleh pihak kedua (vendor), tentunya mereka profesional. Apalagi, kejadian ini baru terjadi kali ini dengan isu yang hangat (geger, Red)" timpal seorang karyawan yang enggan menyebutkan identitasnya.

BACA JUGA:Soal Berkas Pengajuan ke KPU Pesbar, Banyak Bacaleg Diduga Tidak Jujur

Selain itu, antara ruang poli kebidanan dan anastesi tidak seperti diutarakan oleh pihak rumah sakit. 

Sebab, kenyataan di lapangan itu (ruang Anastesi dan ruang poli obgyn, Red) letaknya cukup jauh, sehingga kecil kemungkinan kejadian itu terjadi.

"Apalagi mereka (direksi) sampai membuka rekaman cctv untuk memastikan kejadian sebenarnya, ada apa kalau begini? Bukannya mereka curiga memang ada seperti informasi yang beredar," tambahnya.

Yakni, kuat dugaan ada oknum - oknum yang melakukan perbuatan tak senonoh memanfaatkan ruang yang kosong, karena tidak ada pasiennya.

BACA JUGA:Disiksa Hampir Setiap Hari, 2 ART Pilih Kabur dari Rumah Majikan di Bandar Lampung

Apalagi barang itu (kondom) ditemukan seperti belum lama dipakai, karena ada sisa lendir di dalamnya.

"Apalagi itu, kalau bukan sperma. Ngapa juga orang periksa kehamilan pakai kondom, berisi pula," tandasnya.

Sehingga saat ini di sana informasi tersebut cukup viral, akibat penemuan alat kontrasepsi habis pakai yang ditemukan oleh cleaning service. 

Selain menimbulkan kepanikan, atas kejadian tersebut juga menimbulkan keresahan di kalangan pegawai  rumah sakit kebanggaan masyarakat Lampura tersebut.

Sumber: