58 Ekor Sapi di Lambar Terpapar Virus LSD, Disbunnak Kebut Vaksinasi

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat, sebanyak 58 Ekor sapi di bumi beguai jejama sai betik tersebut terpapar virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Kepala Disbunnak Lambar Yudha Setiawan melalui Kabid Peternakan Mochamad Budiarto mengungkapkan, Rinciannya yakni, 58 Ekor sapi yang terpapar virus LSD tersebut tersebar di Kecamatan Balik Bukit  26 ekor.

Lalu di Kecamatan Sukau 15 ekor, Kecamatan Sekincau  4 ekor, Kecamatan Air Hitam 4 ekor, Kecamatan Gedung Surian 7 ekor, dan Kebun Tebu dan Batu Brak masing-masing satu ekor.

"Beberapa diantara sapi-sapi yang terpapar LSD tersebut, saat ini sudah ada beberapa sapi yang sudah sembuh. Saat pertama kali diketahui terpapar, peternak langsung melapor dan pihak kami juga langsung  mengobati,” ungkap Budiarto, Rabu (24/5/2023).

BACA JUGA:DP3AKB Pesbar Gelar Pelayanan KB Keliling

Dalam rangka penanganan Virus LSD di kabupaten setempat, lanjut dia,  pihaknya telah mendapatkan alokasi sebanyak 300 dosis vaksin.

"Kami akan segera mungkin menghabiskan alokasi vaksin LSD tersebut pada minggu ini. Dengan alokasi tersebut, cukup atau tidak cukup harus segera kita habiskan vaksinnya pada minggu ini,” ujarnya.

Terusnya, alokasi 300 dosis vaksin LSD tersebut diterima dari Pemerintah Pusat melalui Pemprov Lampung pada hari Jumat, (19/5/2024) lalu.

“Petugas kami sedang melakukan vaksinasi di lapangan, dengan sudah turun ke masing-masing UPT yang ada untuk realisasikan vaksin tersebut. Setelah menghabiskan alokasi vaksin tersebut, pihaknya akan kembali melakukan usulan terkait pengadaan vaksin LSD," kata dia.

BACA JUGA:Tujuh Peratin di Lambar 'Nyaleg', Berikut Nama dan Parpol Pengusung

Untuk mekanisme pelaksanaan vaksin, lanjut dia, petugas akan turun langsung ke kandang peternak-peternak yang ada di Lampung Barat.

“Petugas dari kita nantinya akan turun ke kandang-kandang sapi milik peternak. Sapi yang sehat dan belum tertular akan segera divaksin," pungkasnya.*

 

Sumber: