Imbas Penyakit LSD pada Penjualan Daging Sapi di Bandar Lampung

Imbas Penyakit LSD pada Penjualan Daging Sapi di Bandar Lampung

Penjual daging sapi di pasar tradisional Kota Bandar Lampung mengalami dampak merebaknya penyakit LSD--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau benjolan pada kulit hewan kini berimbas pada penjualan ternak sapi di Bandar Lampung.

Selain para peternak, penjual daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung juga mulai terdampak.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Manfaat Minum Air Putih yang Cukup

"Iya mas, sejak banyaknya kasus LSD pada hewan ternak sapi di Lampung penjualan daging sapi turun Hingga 30 persen dari biasanya," kata Herman, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung. 

Ia memastikan, daging yang dijualnya bebas dari penyakit LSD, karena daging sapi yang dijual didapat dari PT yang sudah bersertifikasi.

BACA JUGA:Mengenal Tantrum pada Anak, Penyebab dan Tips Mengatasinya

"Insya Allah aman, mas. Mulai dari pemeliharaan dan penyembelihannya. Perusahaannya juga sudah ada Sertifikat Halal dari MUI," kata dia.

Penurunan penjualan daging sapi akibat penyakit LSD juga dirasakan Ipul, salah satu pedagang di Pasar Smep. 

BACA JUGA:Beragam Manfaat Daging Ayam Rebus untuk Kesehatan

"Penjualan daging sapi di lapak saya juga mengalami sedikit penurunan ini, mas. Akibat merebaknya penyakit LSD di daerah Lampung, membuat warga atau pembeli merasa takut akibatnya penjualan mengalami penurunan," kata dia. (arf/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: