Pria Tak Boleh Pakai Perhiasan Emas dan Perak, Begini Penjelasan UAS

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Perhiasan perak memang lazim dan umum digunakan oleh banyak kaum wanita.

Sehingga tak jarang, juga banyak para kaum lelaki yang menggunakan perhiasan perak.

Sehingga banyak digunakan baik untuk perhiasan semata maupun sebagai penanda status dalam pernikahan (cincin nikah).

Dan memang masih banyak orang yang mempertanyakan tentang boleh atau tidaknya seorang lelaki memakai cincin perak. 

BACA JUGA:Begini Cara Mendaftar Google Bard, Teknologi AI Saingan ChatGPT

Sehingga isi dalam ceramah, Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan jika Nabi Muhammad SAW memang mengharamkan bagi umat islam khusus nya bagi lagi laki-laki untuk memakai cincin perak. 

Ustadz Abdul Somad pun pernah menjabarkan secara rinci di dalam salah satu ceramahnya terkait hukum seorang lelaki yang memakai cincin perak baik dari sisi agama ataupun dari sisi kesehatan sendiri.

Sehingga Imam Syafi'i pun pernah dan mengatakan bahwa untuk kaum lelaki yang memeluk agama Islam, dilarang untuk memakai perhiasan emas ataupun perak dikarenakan bisa merobek hati orang miskin atau yang sering melihatnya.

Kalau dari sisi agama Islam sendiri, Ustadz Abdul Somad pernah mengatakan perhiasan perak memang dapat membawa molekul-molekul kecil yang akan masuk dalam pori-pori badan manusia.

BACA JUGA:Perdana UIN Raden Intan Lampung Mewisuda Mahasiswa Non Muslim, Ini Kata Rektor

Jika memasuki pori-pori, maka molekul-molekul tersebut kemudian akan bercampur dalam darah yang ada di tubuh, sehingga akhirnya masuk ke dalam jantung dan menyebabkan penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer sendiri adalah salah satu penyakit tua sebelum waktunya.

Namun hal tersebut tak berlaku untuk kaum wanita lantaran molekul-molekul tersebut akan dikeluarkan kembali bersamaan dengan darah menstruasi, atau yang lebih diketahui adalah darah kotor.

Memang pernah ada dalam ceramahnya iya menjelaskan dan menjabarkan dengan rincian mengenai hukum lelaki yang memakai emas atapun perak dari sisi agama dan kesehatan. 

Sumber: