131 Pekon dan Lima Kelurahan di Lambar Ditarget Jadi Kampung KB di 2024

131 Pekon dan Lima Kelurahan di Lambar Ditarget Jadi Kampung KB di 2024

Ilustrasi-tangkapan layar-

Medialampung.co.id – Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2A) Lampung Barat, menargetkan tahun 2024 mendatang 131 pekon dan lima kelurahan di bumi beguai jejama sai betik tersebut menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Kampung KB sendiri merupakan satuan wilayah setingkat pekon dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

Kepala DP2KBP2A Lambar Hi. Muhammad Danang Hari Suseno, S.Ag, MH., mengatakan, dilaunching pertama kali pada tanggal 14 januari 2016 kampung KB program-programnya masih kental dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sehingga terkesan program ini hanya milik BKKBN.

Sehingga pada tahun 2020 terbit Edaran Kemendagri No. 843.4/2879/SJ yang merubah nomenklatur Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas dengan harapan terjadi percepatan capaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta program lainnya di tingkat desa atau pekon.

”Tindaklanjut dari terbitnya inpres Nomor 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB, pemerintah kabupaten Lampung Barat menargetkan pada tahun 2023 terdapat penambahan pembentukan kampung KB sebanyak 46 kampung KB,” ungkapnya.

Sehingga pada tahun ini, Lampung Barat baru memiliki 59 kampung KB, dan pada tahun 2024 dari 136 pekon dan lima kelurahan di targetkan semua menjadi kampung KB.

”Pembentukan serta optimalisasi penyelenggaraan kampung KB melibat semua OPD terkait, sehingga kampung KB bisa menjadi wadah dalam pelaksanaan pembangunan di pekon,” ujarnya.

Terusnya, pemberdayaan masyarakat (Kader) seperti pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) merupakan salah satu kegiatan pelatihan pengelolaan pemanfaatan pangan lokal untuk pemenuhan gizi anak dalam upaya percepatan penurunan stunting.

”Adapun sasaran dari kampung KB Penyediaan data dan dokumen kependudukan, Peningkatan perubahan perilaku, Peningkatan cakupan layanan dan rujukan keluarga, Penataan lingkungan hidup keluarga dan masyarakat,” pungkasnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: