El Nino, Ancaman Krisis Pangan Akibat Terganggunya Produksi Beras
Ilustrasi penanaman padi-freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Fenomena alam El Nino kini menjadi momok menakutkan bagi petani di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kekeringan akibat kemarau panjang yang disebabkan fenomena El Nino diprediksi akan mulai dirasakan pada Agustus 2023 mendatang.
Situasi tersebut tentunya akan berdampak pada produksi pertanian, khususnya beras yang menjadi bahan makanan pokok di Indonesia.
Kemarau panjang berpotensi mengakibatkan sawah petani mengalami keringanan hingga gagal panen.
BACA JUGA:El Nino Bakal Menghantam Indonesia, Akibatkan Kekeringan Panjang di 32 Provinsi
Apabila produksi bahan makanan pokok sampai terganggu maka bukan tidak mungkin terjadi krisis pangan akibat stok pangan yang terganggu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ancaman El Nino berkorelasi terhadap penurunan produksi pertanian.
“Diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrem di tahun tersebut," kata Luhut di akun Instagram resminya.
Demi menghadapi ancaman tersebut, Luhut meminta seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri melawan El Nino.
BACA JUGA:Antisipasi Dampak El Nino, Dishut Lampung Bentuk Satgas Karhutla
Pada tahun 2015, fenomena yang sama menghantam Indonesia dan menyebabkan kekeringan hingga kebakaran hutan di sejumlah wilayah.
"Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino," imbuhnya.
Meski begitu, kemarau yang ditimbulkan dari fenomena El Nino kali ini diprediksi tidak akan separah tahun 2015 silam.
Tercatat 244.861 hektare lahan pertanian mengalami puso/gagal panen, dampak kekeringan akibat fenomena El Nino di tahun itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: