Harga Rokok dan Cabai Pengaruhi Inflasi di Lampung

Harga Rokok dan Cabai Pengaruhi Inflasi di Lampung

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Lampung pada bulan Januari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,82% (mtm), lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,62% (mtm) dan rata-rata inflasi bulan Januari pada tiga tahun terakhir yang tercatat inflasi sebesar 0,66% (mtm). 

Tingkat inflasi IHK tersebut lebih tinggi dari IHK Nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,34% (mtm).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Tony Noor Tjahjono mengatakan secara tahunan, inflasi gabungan kota di Provinsi Lampung pada Januari 2023 tercatat sebesar 5,95% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Nasional sebesar 5,28% (yoy).

Dilihat dari sumbernya, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Lampung pada bulan Januari 2023 didorong oleh kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti rokok kretek filter, cabai merah, cabai rawit, beras, dan bawang merah dengan andil masing-masing sebesar 0,174%, 0,145%, 0,106%, 0,089%; dan 0,071 %.

BACA JUGA:Sempat Macet Akibat Pohon Tumbang, Jalinbar di Pesisir Barat Kembali Lancar

"Kenaikan harga komoditas rokok kretek filter disebabkan oleh kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10% yang diterapkan pada tahun 2023. Selanjutnya dari sisi komoditas pangan, peningkatan harga aneka cabai dan bawang merah disebabkan oleh penurunan pasokan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (2/2).

Namun demikian, Kenaikan tersebut tidak setinggi tren historisnya didukung oleh produksi aneka cabai Lampung Utara dan Lampung Barat yang relatif terjaga. 

"Kenaikan harga beras disebabkan oleh penurunan cadangan pasokan akibat meningkatnya permintaan di tengah periode tanam. Selain itu, tiga kecamatan sentra padi di Lampung Tengah berisiko gagal panen akibat banjir," jelasnya. 

Inflasi yang lebih tinggi pada periode Januari 2023 tertahan oleh deflasi pada sebagian komoditas, di antaranya bensin, telur ayam ras, angkutan udara, daging ayam ras, dan tomat dengan andil masing-masing sebesar - 0,083%, -0,049%, -0,044%, -0,024% dan -0,016%. 

BACA JUGA:Mantan Ketua Bawaslu Fatikhatul Khoiriyah dan Budi Mantap Maju Caleg PKB 2024

Penurunan harga komoditas bensin disebabkan oleh penurunan harga BBM non-subsidi pada 3 Januari 2023, a.l. Pertamax dan Pertamax Turbo.

Selanjutnya penurunan harga avtur dan normalisasi permintaan travelling pasca HBKN Nataru tahun 2022 juga menyebabkan deflasi tarif angkutan udara. 

Dari sisi komoditas pangan, harga telur ayam ras dan daging ayam ras tercatat menurun sejalan dengan normalisasi permintaan dan harga pakan yang semakin terjangkau seiring dengan masuknya periode panen jagung. 

Adapun penurunan harga tomat disebabkan oleh masuknya periode panen pada awal Januari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: