Keluarga Korban Pencabulan Ayah Kandung Dapat Bantuan dari Polres Pringsewu

Keluarga Korban Pencabulan Ayah Kandung Dapat Bantuan dari Polres Pringsewu

--

PRINGSEWU, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Polres Pringsewu memberikan perhatian terhadap SA (14) yang menjadi korban pencabulan ayah kandungnya sendiri.

Kasat Reskrim polres Pringsewu Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata dan sejumlah penyidik unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) langsung datang ke rumah korban memberikan bantuan kebutuhan hidup.

"Ya, kedatangan kami ini untuk bersilaturahmi dan melihat langsung kondisi korban dan keluarganya, sekaligus memberikan dukungan moril dan materil," jelas Kasat Reskrim melalui keterangan tertulis.

Dikatakan Feabo, pihaknya merasa prihatin atas peristiwa yang menimpa korban dan berharap peristiwa seperti itu tidak lagi terjadi.

BACA JUGA:Wakapolda Lampung Cek Sarpras Mako Sementara Polres Pesisir Barat

"Kami sangat prihatin dan berharap kejadian ini jangan sampai terjadi kepada SA yang lain," terang iptu Feabo mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi SIK, MIK.

Terkait perkembangan kasus pencabulan yang dilakukan tersangka S terhadap anak kandungnya SA, Feabo mengatakan masih dalam proses penyidikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, diduga karena tidak dapat membendung hasrat biologis saat istrinya tak dapat melayaninya menjadi penyebab awal S (45) tega menyetubuhi SA (14) yang tak lain anak kandungnya sendiri.

Motif utama dirinya tega melakukan aksi bejat tersebut terungkap saat S dimintai keterangan oleh penyidik unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu.

BACA JUGA:Bertransformasi Jadi Bank Digital, RUPS Bank Mayora Perkenalkan Manajemen Baru

"Awalnya karena istri saya sudah diajak berhubungan badan, dan karena saya tidak pernah main keluar maka akhirnya saya nekat melakukan kepada anak saya," ungkap S pada penyidik.

Dikatakan S dalam menjalankan aksinya meski disertai ancaman namun tidak melakukan tindakan kekerasan. 

Dirinya mengancam agar tidak memberitahukan kepada orang lain. Apabila tidak menuruti kemauannya maka tidak akan memberikan kebutuhan yang diminta korban.

"Ya awalnya anak saya menolak dan menangis namun setelah saya ancam akhirnya mau nurutin kemauan saya," aku S.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: