SMAN 1 Negeri Besar Sambut Kedatangan 3 Guru Penggerak dari Bandarlampung
--
WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Guru dan siswa di SMA Negeri 1 Negeri Besar antusias menyambut kedatangan tiga guru penggerak yang berasal dari 3 sekolah berbeda yang ada di Bandarlampung, Selasa (4/10)
"Kami hari ini melakukan penyambutan terhadap ketiga guru penggerak yang berasal dari 3 sekolah berbeda yang ada di Bandarlampung, yaitu guru dari sekolah SMAN 7 Bandarlampung, SMAN 12 Bandarlampung, dan SMAN 1 Seputih Banyak Lampung Tengah," jelas Anita, S.H., M.H., selalu Kepala Sekolah SMAN 1 Negeri Besar.
Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan bahwa SMAN 1 Negeri Besar yang merupakan salah satu sekolah yang termasuk menjadi sekolah penggerak, tentunya kedatangan ketiga guru tersebut pun mendapatkan sambutan hangat dari guru dan murid di sekolah.
"Guru penggerak ini merupakan guru yang telah melalui berbagai uji seleksi. Maka dari itu, pastinya diharapkan nantinya siswa dapat dengan antusias mengikuti pengajaran yang diberikan ataupun dilakukan oleh guru penggerak ini nantinya," tutur Anita.
BACA JUGA:Tebing Longsor, Lahan Perkebunan Warga Bandarbaru Terdampak
Untuk diketahui, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar. Mengatakan bahwa, sebanyak 121 guru SMA diterjunkan ke empat kabupaten dalam program guru mengabdi yang akan dilakukan selama sepekan. Salah satunya yaitu di Kabupaten Way Kanan.
Para guru mengabdi ini harus memiliki kemampuan untuk memberikan pembelajaran secara modern kepada para siswanya. Guru yang mengabdi yang akan melakukan pengabdian di daerah tersebut diharapkan agar bisa meningkatkan mutu pendidikan.
Terpisah, Jonis Saputra, SH, tokoh pemuda Negeri Besar berharap agar program Dinas Pendidikan Provinsi Lampung tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan demikian pasca pulangnya nanti pada guru penggerak tersebut akan ada perubahan di sekolah SMAN 1 Negeri Besar Way Kanan.
“Sebagai pemuda yang memang menginginkan adanya kemajuan di tempat saya, tentu program ini harus didukung penuh oleh dewan guru dan siswa/siswinya, sekaligus menimba ilmu yang sebanyak-banyaknya, pastinya yang dapat diadopsi untuk diterapkan di tempat kita, sebab bisa jadi ditempat lain layak, tetapi di Way Kanan masih belum layak, karena situasi dan kondisi yang berbeda,” tegas Joni Saputra.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: