Ciptakan Inovasi, DKP Gelar Pelatihan Pengolahan Produk Pangan Lokal

Ciptakan Inovasi, DKP Gelar Pelatihan Pengolahan Produk Pangan Lokal

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Wasisno Sembiring, S.E, M.P membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Pengolahan Produk Pangan Lokal yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lambar di Sekolah Kopi, Kecamatan Sumberjaya, Selasa-Kamis 26-28 Juli 2022  

Dalam sambutannya, Asisten II Bidang Ekbang Wasisno Sembiring, S.E, M.P mengungkapkan, kebijakan Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal sejatinya telah dimulai sejak lama yaitu sejak diterbitkannya Peraturan Presiden No.22/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. 

Dan di Kabupaten Lampung Barat juga telah diterbitkan Peraturan Bupati Lampung Barat No.20/2011 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Kabupaten Lampung Barat. 

“Namun masih sangat diperlukan upaya promosi, kampanye dan edukasi kepada masyarakat luas agar tujuan diversifikasi pangan yaitu untuk memenuhi pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman, mengembangkan usaha di bidang pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal,” kata Wasisno.

BACA JUGA:42.826 Warga Lambar Telah Divaksin Booster

Masih kata dia, tiga hari kedepan Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan LPK Teladan Sahabat akan memfasilitasi para KWT, UMKM, dan Kader PKK untuk melaksanakan pelatihan pengolahan produk pangan lokal dengan berbagai inovasi, dari pembuatan tepung sampai berbagai jenis makanan.

“Saya berharap melalui kegiatan ini, mampu untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal masyarakat Lampung Barat, membangkitkan UMKM dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian di Lampung Barat,” tegasnya 

Oleh karena itu, lanjut Wasisno, harus ada follow up dari masing-masing peserta setelah mengikuti pelatihan, diharapkan dapat memproduksi berbagai makanan yang telah dipraktekkan dan dipasarkan untuk dijadikan ciri khas oleh-oleh Lampung Barat.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan pangan Maidar, S.H, M.Si., dalam laporannya mengatakan, dalam rangka mengantisipasi terjadinya krisis pangan dan menurunnya pasokan produk impor khususnya gandum.

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Way Billew dan Way Gebang Diterget Rampung Akhir 2022

Maka Pemkab Lambar dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan melakukan inovasi untuk mencari alternatif barang substitusi atau barang pengganti jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan produk gandum atau terigu akibat adanya larangan ekspor gandum dari negara produsen seperti India dan juga dampak dari perang Rusia-Ukraina.  

“Oleh karena itu, mulai hari ini hingga tiga hari kedepan kita akan melaksanakan pelatihan pengolahan produk pangan lokal, dimulai dari cara pembuatan tepung-tepungan (tepung pisang, tepung ubi jalar dan tepung talas) sampai dengan pembuatan produk olahannya sehingga memiliki nilai gizi, nilai jual dan daya saing yang tinggi untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan sekaligus diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di Kabupaten Lampung Barat,” tegas Maidar. 

Adapun tujuan kegiatan  yaitu meningkatkan upaya penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal, mengembangkan inovasi pengolahan produk pangan lokal sebagai substitusi atau pengganti pangan impor khususnya gandum, serta mengembangkan inovasi pengolahan produk turunan berbasis pangan lokal yang memiliki nilai gizi dan nilai ekonomi tinggi.

Selain itu, mendorong semangat kewirausahaan bagi KWT, UMKM dan para Kader Penggerak dengan memanfaatkan potensi lokal serta mengembangkan jejaring pemasaran produk olahan berbasis pangan lokal. 

BACA JUGA:Ini Ancaman Hukuman Para Tersangka Judi Online yang Diamankan Polda Lampung

“Peserta  pelatihan sebanyak 30 orang terdiri dari KWT, UMKM, Kader PKK dan Kader Penggerak lainnya,” ujar dia.  

Sementara materi pelatihan terdiri dari lima paket, yaitu teknik pembuatan aneka tepung, pengolahan produk turunan ubi jalar, Pengolahan produk turunan talas, pengolahan produk turunan pisang, serta pengolahan produk turunan kopi. 

Sedangkan narasumber pelatihan berasal dari Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) “Teladan Sahabat” dari Bandar Lampung.

“Kita berharap pelatihan ini memberi manfaat untuk kemajuan industri pengolahan pangan lokal Lampung Barat,” tutupnya. (lus/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: