Lambar Dikepung Bencana, Alat Berat Pemkab 'Menghilang'

Lambar Dikepung Bencana, Alat Berat Pemkab 'Menghilang'

Medialampung.co.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Lampung Barat dan sekitarnya pada Sabtu sore hingga malam (6/2) menyebabkan longsor sedikitnya di tiga titik pada ruas jalan Liwa-Krui, khususnya dalam wilayah Lampung Barat.

Sangat disayangkan, alat berat milik Pemkab Lambar yang seyogyanya diturunkan untuk penanganan longsor ternyata tidak ada. Penanganan longsor justru dibantu oleh Pemkab Pesisir Barat (Pesbar), dengan menurunkan satu unit alat berat berupa Excavator, hasil koordinasi Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar. 

Disinyalir, alat berat milik Pemkab Lambar sedang dikomersilkan, terlebih alat berat yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lambar tersebut dibebani untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketika dikonfirmasi, Kabid Bina Marga pada DPUPR Lambar Robert Putra, ST, MT., membenarkan bahwa dalam penanganan longsor di jalur Liwa-Krui pihaknya tidak menurunkan alat berat. Hal ini dikarenakan alat berat tersebut sedang berada di Pekon Way Ngison Kecamatan Batuketulis.

”Alat beratnya sedang kerja di Way Ngison, jadi memang menggunakan alat berat milik Pesisir Barat, sebenarnya itu karena ini bencana jadi siapa yang dekat, nah kalau misalnya harus membawa alat berat dari Way Ngison itu membutuhkan waktu yang lama, bisa lima hingga enam jam, karena harus mendatangkan tronton terlebih dahulu untuk mengangkut alat berat, kalau dari Pesisir Barat kan mereka punya tronton, jadi lebih cepat,” ungkap Robert, mewakili Kepala DPUPR Lambar Ir. Hi. Ansari, Minggu (6/2).

Selain memiliki alat berat berupa excavator Pemkab Lambar juga memiliki Backhoe Loader yang tidak memerlukan kendaraan tronton untuk mengangkut alat tersebut menuju lokasi longsor, hanya saja Robert mengaku tidak mengetahui keberadaannya. 

”Iya, kita punya (Backhoe Loader, Red) tetapi dimana sekarang saya tidak tahu,” akunya.

Mengingat tidak adanya kendaraan tronton kerap menjadi kendala untuk memindahkan alat berat excavator, menurut Robert, maka sudah selayaknya Pemkab Lambar miliki alat berat yang dikhususkan untuk penanganan bencana termasuk kendaraan tronton, sehingga bisa selalu standby dan siap diturunkan ketika terjadi bencana.

”Kita kan hanya punya satu excavator, jadi kan repot kalau ada bencana, apalagi kita sudah berkontrak untuk mengerjakan pekerjaan dengan pihak lain, dan juga alat berat kita ada PAD-nya, nah memang sudah layak kita punya alat berat khusus untuk penanganan bencana,” pungkasnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: